KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah 40,62 poin atau 0,59% ke 6.859,91 pada akhir perdagangan Jumat (18/8). IHSG juga melemah 0,48% pekan lalu. Ratih Mustikoningsih,
Financial Expert Ajaib Sekuritas mengatakan pada sepekan ke depan katalis RDG Bank Indonesia (BI) berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG. Meskipun inflasi tahunan nasional periode Juli 2023 berada dalam target BI di level 3,08%, namun diproyeksikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate masih berada di level 5,75% pada pertemuan RDG Agustus mendatang. Suku bunga sebesar 5,75% ini telah berlangsung sejak Januari 2023.
Pertimbangan suku bunga yang masih di level tersebut, yaitu untuk menjaga inflasi dalam target 2%-4% hingga akhir tahun dan meminimalisir depresiasi nilai tukar rupiah.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Bisa Melampaui Level 7.000 pada Akhir Tahun 2023 El Nino yang berkepanjangan menimbulkan kenaikan harga pangan, sehingga berpotensi mengerek angka inflasi kembali naik. Sementara itu, nilai tukar rupiah kembali melemah, dimana kurs Jisdor berada di level Rp 15.308 per dolar AS pada akhir pekan lalu atau terdepresiasi -1,26% sejak awal Agustus 2023. Hal ini sejalan dengan indeks dolar AS yang kembali naik menyusul sikap
hawkish lanjutan dari The Fed minggu ini dan FOMC September mendatang. “Penurunan nilai tukar turut berdampak pada
capital outflow di pasar ekuitas domestik. Secara
month to date (MtD) investor asing tercatat jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp 16,8 triliun,” kata Ratih Suku bunga dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memperlambat kinerja sektor yang sensitif terhadap katalis tersebut. Sektor terdampak dari depresiasi nilai tukar rupiah, di antaranya sektor yang berbasis impor (komponen otomotif dan segmen ritel dengan produk impor), emiten dengan bahan baku impor dan memiliki
global bond. Adapun sektor yang kurang diuntungkan dengan tren suku bunga tinggi, yaitu sektor properti dan konstruksi. Pekan depan (21-25 Agustus 2023) IHSG berpotensi bergerak
sideways cenderung melemah dalam
range 6.815-6.910. Ia pun merekomendasikan beli
INDF di area Rp 7.050 dengan target harga pada
resistance di level Rp 7.275 serta pertimbangkan
cut loss apabila
break support di level harga Rp 6.900. Ia juga merekomendasikan beli
MEDC di area Rp1.070 dengan target harga pada
resistance di level Rp1.130 serta pertimbangkan
cut loss apabila
break support di level harga Rp 1.010. Juga beli
ITMG di area Rp28.050 dengan target harga pada
resistance di level Rp 29.250 serta pertimbangkan
cut loss apabila
break support di level harga Rp 27.500.
Baca Juga: IHSG Menguat 36,90% Selama Kepemimpinan Jokowi, Cermati Prospeknya Hingga Akhir 2023 Sementara itu
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian memprediksikan IHSG berpotensi melemah dan akan bergerak di kisaran 6828 - 6893.
Menurutnya sentimen yang ada masih seputar dari AS, di antaranya adalah pidato ketua The Fed di Simposium Tahunan di Jackson Hole yang akan ditunggu2 pasar, diperkirakan masih bernada
hawkish. Kemudian ada RDG Bank Indonesia yang diperkirakan akan menahan suku bunga acuan. Menurut Fajar, saham sektor konsumer dan kesehatan layak dilirik dengan strategi
buy on weakness dengan saham saham yang sudah
undervalued.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi