Intip Proyeksi IHSG pada Pekan Pertama Tahun 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,14% ke level 6.850,619 pada perdagangan Jumat (30/12). Meski demikian, dalam sepekan IHSG masih menguat 0,73%. Dalam sepekan, investor asing melakukan aksi jual yang cukup besar, mencapai Rp 1,36 triliun.

Investment Analyst Infovesta Utama Fajar Dwi Alfian menyebut, sejumlah faktor menjadi penggerak IHSG dalam sepekan. Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai ditiadakan di bulan depan menjadi sentimen positif. 

Optimisme pembukaan kembali ekonomi di China menjadi sentimen positif. Namun, kebijakan ini sempat menjadi sentimen negatif karena pembukaan ekonomi memicu kenaikan kasus infeksi di China.


Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji menilai, para pelaku pasar mulai meningkatkan risk appetite ketika sentimen potensi munculnya resesi global di tahun depan memudar. Di sisi lain, investor juga mengapresiasi kinerja perekonomian Indonesia yang relatif solid di tengah-tengah terjadinya ketidakpastian global.

Baca Juga: IHSG Naik 4% Tahun Ini, Kapitalisasi Pasar BEI Justru Melesat 15%

Pekan depan, secara eksternal, para pelaku pasar  mencermati kinerja Services maupun Manufacturing Purchasing Manager’s Index (PMI) dari berbagai negara. 

Sementara itu, The Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting Minutes juga dicermati untuk menentukan kebijakan moneter The Fed ke depannya. Di sisi lain, para pelaku pasar mencermati data US Nonfarm Payroll.

“Secara domestik, para pelaku pasar akan mencermati data manufacturing PMI, data-data inflasi Indonesia, serta data kunjungan wisatawan ke tanah air,” kata Nafan. 

Sehingga, proyeksi dia, IHSG akan bergerak di rentang support 6.798 dan resistance 6.953 untuk pekan depan.

Sementara itu, terawang Fajar, pada pekan depan IHSG masih akan bergerak diantara area 6.800 – 6.930. 

“Sentimen pekan depan adalah rilis angka inflasi dan PMI Manufaktur domestik, serta data ketenagakerjaan di AS,” kata Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi