Intip Proyeksi Pasar Modal Indonesia pada Tahun Politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tahun 2024 merupakan tahun politik, tetapi iklim investasi diprediksi masih bagus.

Chief Economist & Head of Fixed Income Research Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian mengatakan, tahun 2024 tetap memberikan peluang investasi yang menarik di tengah berbagai situasi yang menantang, baik di dalam negeri maupun geopolitik dan ekonomi global. 

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju.


Namun, Fakhrul menilai, kebijakan tingkat suku bunga, likuiditas ketat perbankan, serta perlambatan ekonomi di China yang merupakan mitra utama perdagangan negara di Asia Tenggara, akan menjadi beberapa faktor yang akan mempengaruhi ekonomi Indonesia di tahun 2024.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.207 Rabu (31/1), BBRI, BBNI, BMRI Paling Banyak Net Buy Asing

Oleh karena itu, penting bagi pasar memahami bagaimana kepemimpinan selanjutnya akan berjalan, terutama kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kepercayaan dan kepastian terhadap setiap kebijakan pemerintah akan sangat memengaruhi keyakinan investor dan pelaku usaha dalam mengambil keputusan,” ujarnya dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024, Rabu (31/1).

Fakhrul menyampaikan, pasar modal Indonesia memiliki peran yang semakin strategis sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Hal ini sejalan dengan jumlah investor pasar modal yang mencapai 12,16 juta investor, yang meliputi investor saham, obligasi, dan reksadana.

Menurut Fakhrul, ekosistem besar pasar modal Indonesia adalah aset penting yang harus dioptimalkan untuk mendorong perekonomian nasional, terutama menjadi sumber-sumber pembiayaan investasi yang lebih efisien dan berdimensi jangka panjang. 

“Jadi, kebijakan-kebijakan yang pro pasar modal perlu mendapat perhatian, seperti kebijakan pemerintah mendorong lebih banyak BUMN yang IPO di pasar saham,” ungkapnya.

Di sisi lain, pemerintah juga harus meningkatkan peran aktif lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah seperti BPJS, dana pensiun, dan asuransi untuk melakukan investasi di pasar modal menjadi krusial.

Baca Juga: IHSG Naik 0,22% Hari Ini, Intip Proyeksi Untuk Kamis (1/2)

Sebab, di tengah periode tingkat suku bunga global yang tinggi, dukungan dari pemodal domestik akan menjadi semakin penting.

Isu lain yang selalu menjadi perhatian investor pasar modal adalah terkait dengan pajak final. Hal seperti ini perlu mendapat kepastian agar tidak muncul spekulasi begitu pemerintahan baru terbentuk.

“Keterlibatan pemerintah dan BUMN dalam menggerakkan pasar modal masih sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Selain itu, peningkatan investasi di pasar modal akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. 

Fakhrul pun memproyeksikan IHSG bisa mencapai level 7.800 di akhir 2024.

“Secara keseluruhan, potensi pasar modal Indonesia masih sangat menjanjikan di tahun ini,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi