KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) catatkan perbaikan kinerja pada September 2021. Pada periode tersebut, ACES berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 517 miliar atau naik 11,2% secara bulanan. Alhasil, hingga kuartal III-2021, pendapatan ACES secara kumulatif mencapai Rp 4,7 triliun. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya dalam risetnya pada 22 Oktober menuliskan, perbaikan kinerja ACES tidak terlepas dari meredanya kasus positif harian Covid-19 belakangan ini. Pelonggaran PPKM pada akhirnya membuat mobilitas masyarakat meningkat dan menjadi katalis positif untuk kinerja ACES.
“
Same Sales Store Growth (SSSG) juga tercatat membaik di mana untuk bulan September berada di level -12,6% YoY dibanding bulan Agustus yang -30,4% YoY. Sementara hingga kuartal III-2021 SSSG tercatat di level -10,3% YoY (8M21: -16,0% YoY),” ujar Rendy dalam risetnya.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) sudah realisasikan penambahan delapan gerai baru Rendy juga melihat pihak ACES cenderung mengambil langkah ekspansi yang lebih konservatif di tengah pandemi Covid-19. Per akhir September lalu, ACES telah membuka 8 gerai baru dan terdapat 1 penutupan gerai sehingga net opening stores tercatat sebanyak 7 gerai. Pencapaian ini mendekati target dari manajemen sebanyak 10 gerai baru hingga akhir 2021. Menurutnya, seiring dengan kasus Covid-19 yang lebih fluktuatif di 2021, pembukaan gerai sepanjang tahun ini lebih konservatif dibandingkan 2020 lalu di mana sepanjang 2020 lalu tercatat terdapat pembukaan 17 gerai baru. Dengan demikian, ia memperkirakan kinerja ACES hingga akhir 2021 akan lebih banyak didukung oleh pemulihan mobilitas seiring menurunnya penyebaran Covid-19. Lebih lanjut, Rendy melihat selama rendahnya kasus positif ini dapat dipertahankan hingga kuartal IV-2021, maka kinerja ACES juga akan cenderung pulih. Hanya saja, jika untuk kinerja di 2021, ia perkirakan akan tercatat menurun dibanding dengan pencapaian di 2020. Sejalan dengan hal ini, Rendy pun menurunkan estimasi pendapatan dan laba bersih ACES di 2021 sebesar 23,2% dan 19,3% menjadi masing-masing Rp 6,89 triliun dan Rp 757 miliar.
Baca Juga: Harga saham ritel RALS MAPI ACES dll tren naik, mana yang masih prospektif? Walau begitu, menurutnya tren tingginya harga komoditas akan menjadi katalis positif bagi ACES ke depan. Secara historis, ia bilang, pergerakan harga komoditas batubara tercatat memiliki korelasi dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Dengan harga batubara yang telah meningkat +183% YTD dan relatif cukup stabil seiring dengan kelangkaan energi yang terjadi di global, Rendy memperkirakan hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan tren IKK ke depan. “Hal ini akan menjadi katalis positif karena ACES menargetkan segmen menengah ke atas yang memiliki tren pemulihan daya beli yang lebih baik selama pandemi Covid-19 berlangsung. Pada akhirnya ini bisa mendorong kinerja ACES di 2022 mendatang,” imbuh Rendy. Walaupun terdapat potensi pemulihan kinerja, Rendy menilai pemulihan kinerja ACES relatif lebih lambat dibanding peers. Selain itu, valuasi yang cenderung premium menjadi
downside risk bagi ACES.
Sejalan dengan hal ini, Panin Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi
hold dengan menurunkan target harga ke level Rp1.500 (sebelumnya Rp1.710).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto