Intip Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Perdagangan Jumat (27/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini bergerak fluktuatif. Posisi IHSG sedang parkir di level 6.883,50 setelah ditutup melemah 30,63 poin atau 0,44% pada perdagangan Rabu (25/5). Lalu, bagaimana dengan pergerakan pasar pada akhir pekan ini?

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat berfluktuasinya pasar saham pada pekan ini tak lepas dari berbagai rilis data makro ekonomi. Termasuk yang datang dari Amerika Serikat (AS), seperti pidato The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), dan rilis data produk domestik bruto (PDB).

Cheryl melihat IHSG hari ini punya potensi penguatan dalam rentang pergerakan 6.800-7.000. "Rilis GDP AS yg terkontraksi di kuartal pertama 2022, justru menghambat The Fed mengambil keputusan hawkish dalam normalisasi kebijakan moneternya. The Fed berencana menaikkan suku bunga 50 bps pada bulan Juni dan Juli, sesuai perkiraan pasar," ujar Cheryl kepada Kontan.co.id, Jumat (27/5).


Baca Juga: Belasan Emiten Siap Bagi Dividen, Tetap Waspadai Dividend Trap

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga memprediksi IHSG hari ini berpeluang menguat. Secara teknikal, pergerakan saat ini berada di rentang tren konsolidasi dengan potensi pergerakan yang terbatas.

"Pergerakan dalam negeri masih didorong musim rilis kinerja emiten per Q1-2022, serta pembagian dividen sehingga masih ada potensi penguatan," ujar Dennies.

Prediksi Dennies, IHSG hari ini bergerak pada support 1 di 6.843 dan support 2 pada 6.773. Kemudian resistance 1 di 6.962 dan resistance 2 pada 7.011.

Baca Juga: Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Mulai Bangkit, Faktor Ini Disinyalir Jadi Penyebab

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memandang pola pergerakan IHSG di hari terakhir perdagangan pekan pendek ini  masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan minor untuk rentang jangka pendek. Sedangkan peluang kenaikan masih terlihat dalam rentang jangka panjang.

"Capital inflow hingga jelang berakhirnya semester pertama belum terlihat cukup signifikan sehingga belum dapat mendongkrak kembali untuk kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi tertekan," ujar William.

Rentang IHSG diperkirakan berada di 6.854 - 6.978. Menurut William, saham-saham yang menarik untuk dicermati pelaku pasar adalah TBIG, BBCA, UNVR, ASRI, BINA, HMSP, PWON, WTON, dan ICBP.

Baca Juga: ANTM, TINS, PTBA Akan Tebar Dividen, Siapa Paling Besar?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat berdasarkan analisa teknikal IHSG saat ini berpotensi bergerak menguat terbatas pada rentang 6.732 - 6.920. Saham yang menarik untuk diperhatikan hari ini antara lain SIDO, LPPF, dan MEDC.

Sementara itu, Analis Phillips Sekuritas, Helen, memproyeksikan rentang IHSG di 6.845 - 6.930. Helen merekomendasikan saham perbankan seperti BBNI, BBCA, BMRI, dan BBRI untuk bisa dicermati pelaku pasar.

Saham-saham di sektor komoditas juga masih menarik diperhatikan. "Juga saham emiten yang akan mengadakan RUPS, antara lain PGAS dan TLKM," ujar Helen.

Baca Juga: Sektor Transportasi dan Logistik Melaju, Seberapa Menarik untuk Dikoleksi?

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto memprediksi support IHSG hari ini berada di sekitar level 6.800 dan resistance pada 7.000. Pandhu menjagokan saham TLKM setelah rebound dari area support Rp 4.010-Rp 4.070.

Rekomendasi Pandhu, pelaku pasar bisa mempertimbangkan buy TLKM dalam rentang harga Rp 4.100 - Rp 4.200. Target terdekat ada di Rp 4.290, target berikutnya Rp 4.480, kemudian stop loss pada Rp 3.990.

Dennies juga memberikan rekomendasi buy saham TLKM. Berikutnya, investor bisa mempertimbangkan speculative buy saham BSDE dan PTPP, serta hold saham HMSP. Selain saham-saham tersebut, Dennies menyarankan pelaku pasar mencermati ERAA, BUDI, PTBA, dan BBCA.

Sedangkan Cheryl menjagokan saham TLKM, MYOR dan GOTO. Target harga untuk TLKM berada di level Rp 4.400 dan stop loss pada Rp 4.170. Untuk MYOR, target harga ada di Rp 1.710 dan stop loss pada Rp 1.610. Kemudian Rp 324 sebagai target harga GOTO dan stop loss pada Rp 296.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati