KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten yang terafiliasi pada Grup Bakrie kurang prima di sepanjang tahun 2023. Pelemahan saham-saham emiten Bakrie ini sejalan dengan terkoreksinya harga komoditas terkait seperti batubara, minyak sawit alias crude palm oil (CPO), dan minyak serta gas (migas). Penurunan terdalam dialami oleh saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang melemah hingga 29,25% sejak awal tahun alias secara year-to-date (YtD). Disusul saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dimana emiten tambang batubara ini melemah hingga 26,71% disusul oleh saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang melemah 17,61%, dan saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) yang melemah 9,4%.
Ke depan, kapasitas produksi emas tahunan BRMS bahkan bisa melebihi 70.000 oz setelah selesainya pabrik pengolahan emas ketiga di Palu pada kuartal pertama 2024 dan pabrik keempatnya di Gorontalo pada kuartal kedua 2024. Lebih lanjut, ada potensi tambahan produksi lewat akuisisi, dimana BRMS baru-baru ini mengakuisisi 80% kepemilikan tambang emas Kerta menggunakan penyelesaian piutang dari PT Suma Heksa Sinergi pada tahun 2022. Sebagai catatan, tambang emas Kerta memiliki 18 juta ton cadangan mineral dan 75 juta ton sumber daya mineral, dengan kadar emas rata-rata 1.07 g per ton.
Sebagai gambaran, BRMS membukukan kenaikan kinerja keuangan sepanjang periode kuartal pertama 2023. Perusahaan tambang emas dan mineral logam ini membukukan pendapatan sebesar US$ 5,8 juta di periode Januari-Maret 2023. Jumlah ini naik 96% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 2,96 juta. Kenaikan pendapatan BRMS turut mengerek laba operasi sebesar 259% menjadi US$ 1,7 juta, sehingga laba bersih BRMS naik 11% menjadi sebesar US$ 2,1 juta dari sebelumnya US$ 1,90 juta. Sepanjang tiga bulan pertama 2023, produksi emas BRMS naik 92% menjadi sebesar 79 kg dari sebelumnya hanya 41 kg di periode yang sama tahun lalu. Harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) emas BRMS naik tipis 1,3% menjadi US$ 1.886 per oz dari sebelumnya US$ 1.861 per oz. Juan mempertahankan rating buy saham BRMS dengan target harga Rp 200 per saham. Risiko atas rekomendasi ini di antaranya harga komoditas global yang lebih rendah dari perkiraan serta perubahan regulasi. BUMI Chart by TradingView