KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil nasional kian menderu. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sepanjang Januari hingga Mei 2023 penjualan mobil nasional telah menembus 423.404 unit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi ini meningkat 6,9%, di mana penjualan pada pada periode tersebut sebesar 396.120 unit mobil. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia mencatat, penjualan mobil yang mencapai 423,404 unit sejalan dengan ekspektasi yang dia pasang, yakni mencapai 42,3% dari proyeksi penjualan mobil oleh Samuel Sekuritas Indonesia.
Pebe juga mempertahankan target penjualan kendaraan roda empat dan roda dua nasional masing masing mencapai 1 juta unit dan 5,8 juta unit. Analis Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan penjualan mobil di rentang 3%-4% untuk tahun ini. Robertus mengantisipasi kemungkinan adanya pertumbuhan penjualan yang solid setelah liburan panjang berakhir.
Baca Juga: Penjualan Mobil Tumbuh 6,9% per Mei, Astra International (ASII) Dominasi Pasar Naiknya penjualan kendaraan bermotor tidak terlepas dari kenaikan mobilitas masyarakat setelah penerapan penuh kebijakan
back-to-office untuk pekerja dan periode pemilihan umum (pemilu) yang akan datang. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan
trading buy saham PT Astra International Tbk (
ASII) dengan target harga Rp 7.500. Rekomendasi ini menimbang prospek industri otomotif yang menguntungkan. “Prospek positif ini diperkirakan akan mempengaruhi bisnis otomotif dan jasa keuangan, yang bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 56% terhadap laba bersih konsolidasi kuartal pertama 2023,” kata Robertus kepada Kontan.co.id, Selasa (20/6). Adapun penjualan mobil dengan merk di bawah naungan juga bertumbuh. Sepanjang lima bulan pertama 2023, penjualan mobil ASII naik 9,31% menjadi 231.596 unit. Robertus menilai, penjualan mobil ASII masih sejalan dengan proyeksinya, dimana dia memprediksi penjualan mobil ASII akan tumbuh 3%-4% dari tahun lalu. Sementara itu, Samuel Sekuritas mempertahankan saham PT Dharma Polimetal Tbk (
DRMA) sebagai pilihan utama alias
top pick di sektor otomotif, dengan rekomendasi beli dan target harga Rp 1.600. Beberapa katalis positif dinilai akan mendorong kinerja DRMA di tahun ini.
Pertama, berjalannya pabrik kendaraan roda empat baru untuk memproduksi komponen suspension member bagi Toyota.
Kedua, mulai terkonsolidasi hasil akuisisi PT Trimitra Chitrahasta, dimana target pendapatan Trimitra Chitrahasta tahun ini mencapai Rp 700 miliar atau mewakili 18% dari pendapatan DRMA tahun lalu. Ketiga, mulai masuknya DRMA ke industri kendaraan listrik alias electric vehicle (EV( melalui komponen dan stasiun pengisian (charging station).
Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 7.600 per saham.
Sementara itu, tim riset Mandiri Sekuritas dalam riset tertanggal 16 Juni 2023 menjadikan saham PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO) sebagai top picks karena AUTO merupakan manufaktur suku cadang mobil terbesar di Indonesia. Selain itu, AUTO memiliki kas bersih yang setara dengan 18% dari kapitalisasi pasarnya pada kuartal pertama 2023. AUTO juga memiliki valuasi yang menarik, yang diperdagangkan dengan price to earnings (PE) 7,1 kali dan 6,3 kali untuk 2023 dan 2024. Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham AUTO dengan target harga Rp3.400.
Mandiri Sekuritas juga merekomendasikan buy saham DRMA dengan target harga Rp 1.600. Pertimbangannya, DRMA memiliki pertumbuhan topline yang kuat. Emiten komponen otomotif ini juga memiliki profitabilitas dan
return on equity (ROE) yang unggul dibandingkan dengan peer. Terakhir, DRMA memiliki rekam jejak bisnis yang kuat dan eksposur ke produk yang cukup lengkap. “Kami melihat bahwa pemasok suku cadang mobil akan menangkap peluang pertumbuhan di atas pertumbuhan industri otomotif. Pertumbuhan ini datang dari pasar pengganti (dari produk kendaraan konvensional ke listrik), dan datang dari Indonesia yang berpeluang menjadi pusat produksi global untuk kendaraan listrik,” tulis tim riset Mandiri Sekuritas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari