Intip Rekomendasi Saham ERAA, BMRI, JSMR, ASLC, dan INKP untuk Senin (6/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,31% ke posisi 6.911,73 pada akhir pekan lalu, Jumat (3/2). IHSG berpeluang berbalik melemah pada awal pekan ini, Senin (6/2).

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyoroti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang kembali membuat investor khawatir jika The Fed akan kembali bersikap agresif dalam menaikkan suku bunga. Hal ini membuat bursa saham global ditutup melemah.

Data Non Farm Payroll Januari menunjukan 517.000 tenaga kerja telah direkrut di AS, data ini jauh di atas perkiraan pasar. Dari dalam negeri, hari ini BPS akan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022.


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham ASSA, BMRI, CENT, dan WSKT untuk Perdagangan Senin (6/2)

"Diperkirakan menembus 5% dengan perlambatan pertumbuhan di kuartal IV-2022 akibat inflasi tinggi dan kekhawatiran krisis global," ungkap Cheril kepada Kontan.co.id, Senin (6/2). 

Cheril memperkirakan IHSG hari ini berpotensi melemah dengan rentang 6.850 - 6.950. 

Berikut rekomendasi saham pilihan yang bisa dicermati:

1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

Rekomendasi buy mencermati harga Rp 480 - Rp 486. Breakout resisten, MACD menguat. Target harga: Rp 520 Stoploss: Rp 470.

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Rekomendasi buy memperhatikan harga Rp 9.850 - Rp 9.875. Hammer candle, volume naik. Target harga: Rp 10.375 Stoploss: Rp 9.675.

3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

Rekomendasi buy mengamati harga Rp 3.420 - Rp 3.430. Breakout resisten, volume naik. Target harga: Rp 3.600 Stoploss: Rp 3.330.

4. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)

Rekomendasi buy mencermati harga Rp 112 - Rp 114. Volume naik, MACD menguat. Target harga: Rp 125 Stoploss: Rp 108.

5. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

Rekomendasi buy memperhatikan harga Rp 8.625 - Rp 8.650. Breakout resisten, MACD menguat. Target harga: Rp 8.975 Stoploss: Rp 8.575.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi