KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Henan Putihrai Sekuritas menginisiasi PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) dengan peringkat
buy. Adapun
target price yang dipasang adalah Rp 800 per saham yang mengimplikasikan 12,6x dan 10,6x dari rasio P/E pada tahun 2021 dan 2022. Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan dalam risetnya pada 8 Oktober 2021 menuliskan, target harga tersebut seiring dengan ekspektasi kenaikan volume penjualan perangkat seluler seiring dengan potensi kenaikan tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan dan peluncuran sejumlah produk baru. “Pada harga saham saat ini sebesar Rp 585, ERAA diperdagangkan pada 9,2 dan 7,8x dari proyeksi P/E pada 2021 dan 2022. Level tersebut secara signifikan berada di bawah P/E rata-ratanya dalam 5 tahun terakhir yang sebesar 13,0x,” tulis Steven dalam risetnya.
Ke depan, Steven mengekspektasikan ERAA masih dapat menjaga pertumbuhan pendapatannya seiring dengan proyeksi masih kuatnya permintaan terhadap produk
smartphone dan perangkat berteknologi tinggi lainnya. Ia menyebut hal ini akan didasari oleh empat faktor.
Baca Juga: Pemulihan volume pasien dan aksi ekspansi jadi pendongkrak kinerja MIKA ke depan Pertama, kehadiran teknologi 5G yang akan mendorong masyarakat untuk mengganti perangkat mereka saat ini dengan perangkat yang baru. Kedua, potensi pasar yang besar, yaitu 38% dari populasi Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial yang lebih gemar perangkat teknologi. Ketiga, tingkat penetrasi internet Indonesia tergolong masih rendah, hanya 74% dibandingkan Malaysia sebesar 84%. Serta, proyeksi kenaikan pengguna
e-commerce sebesar 25% CAGR pada 2019-2025 mendatang. Lebih lanjut, Steven meyakini strategi bisnis yang disiapkan oleh ERAA juga akan turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan ERAA. Seperti rencana pembukaan
outlet JD Sports di kuartal I-2021 yang akan menambah segmen produk baru yakni sport
fashion. Lalu ada Erafone Cloud Retail Partner (Erafone CRP) yang dapat mempercepat ekspansi gerai-gerai barunya.
Baca Juga: Harga saham BUMN Karya membaik, catat rekomendasi berikut “Serta strategi bisnis yaitu ERAA’s New Way of Shopping, yang mengkombinasikan model bisnis secara
offline dan
online. Kontribusinya terhadap total pendapatan diharapkan dapat terus meningkat dari saat ini yang sebesar 10%,” imbuh Steven.
Adapun, pada tahun ini Steven memproyeksikan ERAA akan membukukan pendapatan sebesar Rp 42,05 triliun dengan laba bersih Rp 1,02 triliun. Sedangkan untuk tahun depan akan mengantongi pendapatan Rp 48,56 triliun dengan laba bersih Rp 1,20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi