KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun di semester I 2023. Laba emiten bersih pertambangan batubara ini menyusut 33,39% secara tahunan menjadi US$ 306,94 juta di semester I 2023. Penurunan laba bersih ini seiring pendapatan ITMG yang juga turun 8,45% menjadi sebesar US$ 1,30 miliar di semester I 2023, dibandingkan US$ 1,42 miliar pada periode sama tahun lalu. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan dan Abyan Habib Yuntoharjo menilai, pendapatan ITMG semester I 2023 masih sejalan dengan estimasi, yakni mewakili 47% dari perkiraan Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan 50% dari estimasi konsensus.
Pun demikian, laba bersih ITMG masih sejalan dengan estimasi Mirae Asset dan juga estimasi konsensus yang masing-masing mewakili 41% dan 48%.
Baca Juga: Laba Merosot 33,4%, Begini Proyeksi Dividen Interim Indo Tambangraya Megah (ITMG) Kedua analis menyebut, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) batubara ITMG biasanya terdiskon sekitar 20% sampai 30% dari harga batubara Newcastle, yang saat ini diperdagangkan pada rata-rata US$ 139 per ton. Dengan demikian, Abyan dan Rizkia memperkirakan ASP Indo Tambang akan berada di level sekitar US$ 97 sampai dengan US$ 111 per ton. Meskipun ada kemungkinan penurunan ASP, Rizkia dan Abyan menilai hal ini dapat dimitigasi ITMG dengan tren efisiensi biaya tunai (cash cost). “Kami melihat ITMG masih memiliki ruang profitabilitas yang cukup untuk mendorong potensi kenaikan volume produksi, mengingat regulasi atas devisa hasil ekspor (DHE) yang dinilai kondusif bagi ITMG,” tulis Rizkia dan Abyan dalam riset, Senin (14/8). Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham ITMG dengan target harga Rp30.400. Namun, risiko dari rekomendasi ini meliputi melemahnya harga batubara dan volume penjualan, persaingan dengan produk batubara dari Rusia dan Australia di pasar ekspor, hingga perubahan regulasi. Senada, analis Indo Premier Sekuritas Erindra Krisnawan mempertahankan rekomendasi buy saham ITMG namun dengan meningkatkan target harganya menjadi Rp 34.700 dari sebelumnya Rp33.400, seiring dengan naiknya estimasi laba bersih ITMG Adapun tahun ini ITMG diproyeksikan mampu memproduksi 18,3 juta ton batubara dengan volume penjualan mencapai 20,6 juta ton.
Baca Juga: Semester I-2023, Produksi dan Penjualan Batubara Indo Tambangraya Kompak Naik Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat