KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 0,47% ke level 7.336,74 pada perdagangan Selasa (19/3). Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya mengamati kinerja positif IHSG terjadi di tengah pelemahan Bursa Asia. Penguatan IHSG ditopang oleh berlanjutnya kenaikan harga komoditas migas yang berbanding lurus dengan penguatan saham-saham minyak dan gas (migas). Bursa Amerika Serikat (AS) juga bergerak konsolidasi menguat yang didukung oleh penguatan saham-saham migas. Dari bursa global, Cheril menyoroti Bursa Eropa mencetak rekor tertinggi. Kompak menguat, indeks bluechip Eropa STOXX 50 hampir menembus level psikologis 5.000. Penguatan terjadi setelah rilis data pertumbuhan upah di kawasan Eropa per kuartal IV-2023 mencatatkan pertumbuhan terendah sejak kuartal III-2022.
Hal ini mendukung laju penurunan inflasi di Eropa yang juga menjadi pertimbangan kebijakan moneter European Central Bank (ECB). Beralih ke Asia, mayoritas bursa regional bergerak melemah kecuali indeks Nikkei Jepang yang menguat berkat keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk mengakhiri trend suku bunga minus ke level 0 hingga 0.1% seiring target inflasi 2% yang tercapai dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham AKRA, PTBA, EXCL, ULTJ untuk Rabu (20/3) "Pelemahan di bursa saham global disebabkan oleh sikap risk off pelaku pasar menjelang FOMC The Fed," ungkap Cheril dalam riset yang disiarkan Rabu (20/3). Kembali ke bursa domestik, Cheril menilai pelaku pasar menanti proyeksi ekonomi dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kapan dan besaran pemangkasan suku bunga. Pelaku pasar menanti pengumuman resmi hasil Pemilihan Umum (Pemilu) yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Jika proses pengumuman berjalan damai dan tidak menimbulkan kericuhan maka bisa membuat IHSG lanjut menguat," imbuh Cheril. Secara teknikal, IHSG saat ini masih berada di bawah EMA 5 jangka pendek sehingga berpotensi terkoreksi ke area harmonic support terdekat dengan dukungan momentum stochastic yang melemah ke area oversold. Cheril memprediksi support IHSG ada di 7.280, 7.238, dan 7.200. Sedangkan resistance di 7.370, 7.408 dan 7.454. Berikut rekomendasi saham yang secara teknikal menarik dicermati hari ini: 1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) JPFA telah menembus area base konsolidasinya dengan potensi penguatan ke area classic resistance selanjutnya dengan dukungan kenaikan volume dan momentum RSI yang masih menguat di area overbought. Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 1.225 - Rp 1.255 Take Profit: Rp 1.280- Rp 1.310 Stop Loss: Rp 1.190.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham EXCL, MAPA, ACES, ADHI untuk Perdagangan Rabu (20/ 2. PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) MYOR berpotensi menembus area resistance dengan dukungan dari kenaikan volume perdagangan beberapa waktu terakhir, dimana hal ini didukung oleh momentum stochastic yang menguat. Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 2.480 - Rp 2.530 Take Profit: Rp 2.590 - Rp 2.640 Stop Loss: Rp 2.430. 3. PT Essa Industries Indonesia Tbk (
ESSA) ESSA telah menembus bearish trendline dan mampu bertahan di atas area tersebut dengan potensi penguatan menuju resistance selanjutnya, didukung oleh kenaikan volume dan indikator stochastic yang menguat ke area overbought. Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 580 - Rp 600 Take Profit: Rp 620 - Rp 640 Stop Loss: Rp 560. 4. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) CTRA masih bergerak di dalam uptrend channel dengan potensi penguatan menuju classic resistance terdekat didukung oleh kenaikan volume dan momentum stochastic yang berpeluang keluar dari area oversold. Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 1.250 - Rp 1.280 Take Profit: Rp 1.310 - Rp 1.330 Stop Loss: Rp 1.200.
5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) ICBP sedang menguat dari support lower bollinger band dengan potensi kenaikan ke area resistance mid bollinger band, didukung kenaikan volume dan stochastic yang keluar dari area oversold. Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 10.900 - Rp 11.000 Take Profit: Rp 11.200 - Rp 11.350 Stop Loss: Rp 10.725. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi