KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) mampu menguat empat hari beruntun pada pekan ini. Namun, IHSG berpotensi terpapar aksi
profit taking, meski diprediksi masih bertahan di atas level 7.000 pada perdagangan hari ini (5/8). Adapun IHSG berada di posisi 7.057,34 setelah ditutup menguat 0,15% pada perdagangan kemarin (4/8). Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat pergerakan IHSG didorong oleh musim rilis kinerja emiten semester pertama yang masih dominan membukukan pertumbuhan positif. Di sisi lain, investor mengantisipasi rilis data GDP dan cadangan devisa. Secara teknikal,
candlestick membentuk
doji dengan
stochastic di area
overbought membentuk
deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.
Prediksi Dennies,
support 1 IHSG hari ini ada di 7.029 dan
support 2 di 7.002, lalu
resistance 1 di 7.079 dan
resistance 2 di 7.102. "Diperkirakan akan ada aksi
profit taking setelah pergerakan sepekan terakhir cenderung menguat," ujar Dennies.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Beli untuk ABBA, MARI, MPMX, SMGR, SIDO pada Hari Ini (5/8) Pelaku pasar disarankan
hold saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) dan PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA). Kemudian beli saham PT PP (Persero) Tbk (
PTPP) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA). Dennies merekomendasikan
speculative buy saham PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) dan bisa mempertimbangkan
sell untuk saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS). Saham lain yang bisa dicermati adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG), PT BFI Finance Indonesia Tbk (
BFIN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS), dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (
AGRO).
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memandang IHSG hari ini berpotensi konsolidasi melemah, disebabkan aksi
profit taking yang biasa dilakukan di akhir pekan. Rentang pergerakan ada di 7.000 - 7.100. Pelaku pasar menantikan rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yaitu Non Farm Payroll. Data ini dinantikan karena menjadi pertimbangan Bank Sentral AS dalam menaikkan suku bunga berikutnya. "Selain itu juga harga komoditas yang terkoreksi dan harga emiten komoditas yang sudah relatif tinggi membuat pelaku pasar melakukan aksi jual pada emiten sektor energi," ujar Cheryl.
Rekomendasi Cheryl, beli saham Mahaka Media Tbk (
ABBA), PT Mahaka Radio Integra Tbk (
MARI), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO). Menimbang pergerakan kemarin,
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memandang pelaku pasar cenderung lebih cepat melakukan aksi
profit taking, meski masih pada posisi trading yang wajar. Ivan melihat kemungkinan IHSG mengalami koreksi minor dengan
support di 6.990 sebagai penahan serta
resistance terdekat sebagai target pada 7.108. Saham yang masih bisa dilirik untuk posisi trading jangka pendek adalah SMGR, TOWR, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK), dan PT Surya Citra Media Tbk (
SCMA). Sedangkan
Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim memperkirakan IHSG besok masih akan volatil namun cenderung menguat. Didorong
inflow investor asing yang masih deras pada pekan ini di saham-saham dengan kapitalisasi besar. Rilis laporan keuangan emiten juga masih menjadi sentimen yang positif sebagai penopang indeks. Prediksi Lukman, IHSG hari ini ada di posisi 7.050-7.095.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham TOWR, PTPP, MIKA, dan ERAA untuk Hari Ini (5/8) Saham yang menarik dikoleksi adalah TBIG, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (
CMRY), PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga melihat IHSG masih berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.939 - 7.097. Saham EMTK bisa dicermati dengan
support Rp 2.000 dan
resistance Rp 2.180. Nico juga menjagokan saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) dengan memperhatikan
support di Rp 7.600 dan
resistance pada Rp 8.025. Lalu PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) dengan
support Rp 1.935 dan
resistance pada Rp 2.040.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari