Intip Rekomendasi Saham SILO, MIKA, dan HEAL yang Diperkirakan Capai Kinerja Solid



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor kesehatan diperkirakan bakal mencapai pertumbuhan laba bersih yang solid.

Selain karena faktor kinerja yang sejalan dengan proyeksi perushaan, emiten sektor kesehatan juga di dukung oleh program pemerintah yang pro sektor ini. 

Berikut rekomendasi saham emiten sektor kesehatan beserta target harganya :


Baca Juga: Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Diproyeksi Bakal Solid, Cek Rekomendasi Sahamnya

1. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL

BRI Danareksa menilai potensi laba dikuartal ketiga 2024 berada pada jalurnya, didorong oleh upaya penghematan biaya yang berkelanjutan terutama dalam biaya gaji operasional, memperoleh manfaat dari TI pelaksanaan. 

Selain itu pertumbuhan volume dari hunian sebanyak 845 tempat tidur yang baru dibuka selama 1H24, serta peraturan Coordination of Benefit (CoB) atau Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan diyakini dapat meningkatkan Intensitas pendapatan HEAL di masa depan. 

"Dengan menggunakan kontribusi historis triwulanan, kami memperkirakan HEAL membukukan laba bersih sampai September 2024, sekitar Rp505 - Rp 529 miliar," jelas Ismail Fakhri dalam riset 24 September 2024.

Adapun di akhir tahun, HEAL diproyeksi mencapai pendapatan sebesar Rp 6,74 triliun, dan laba bersih Rp 684 miliar. 

Rekomendasi: Buy

Target : Rp 2.000 per saham

Baca Juga: Dipimpin BBRI dan BMRI, Cek 10 Saham Net Sell Terbesar Asing dalam Sepekan

 
HEAL Chart by TradingView

2. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO

Analis CGS Internasional Jason Chandra dan Elizabeth Noviana mengungkapkan, kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) diproyeksi bakal makin efisien dengan adanya pengendali baru. 

Adapun Sight Investment Co. Pte. Ltd, entitas milik CVC telah mengakuisisi saham mayoritas di SILO. CVC memiliki 24 investasi di sektor perawatan kesehatan, mulai dari perusahaan farmasi, pusat perawatan spesialis, pengujian diagnostik, distributor medis, hingga jaringan rumah sakit. Dengan katalis ini dapat mendorong efisiensi kinerja SILO. 

Pasca akuisisi, SILO akan tetap fokus menarik pasien dengan intensitas tinggi. SILO juga berencana menambah kapasitas tempat tidur dari 4.500 menjadi sekitar 5.350 ribu hingga 2026.

Selain itu, diperkirakan dalam waktu dekat SILO akan mengakuisisi 14 rumah sakit dari First REIT. Ini didasarkan pada kinerja pendapatan dari rumah sakit ini yang terus bertumbuh. 

"Meskipun pada awalnya bersifat dilutif, potensi transaksi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang dengan mempertimbangkan penghematan biaya sewa," jelas Jason dan Elizabeth dalam riset (27/9). 

Rekomendasi: Hold

Target : Rp 2,850 per saham

Baca Juga: Menilik Proyeksi Investor Soal Iklim Investasi di Era Kepemimpinan Prabowo

3. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, kinerja MIKA berpotensi bertumbuh ke depannya. 

Hal tersebut didorong program dicanangkan oleh pemerintahan baru terkait pemeriksaan layanan kesehatan atau medical check up gratis mulai tahun 2025. Program ini rencananya akan menyasar 52 juta penduduk. 

Selain itu, lanjut Nico, manajemen MIKA sedang fokus untuk meningkatkan jumlah rumah sakit yang ada di lokasi utama di daerah Jawa. 

"Itu menjadi salah satu poin yang sangat penting untuk untuk melakukan ekspansi. MIKA juga punya Center of Excellence gitu ya, yang itu artinya dia mulai fokus kepada prosedur onkologi dan otak," kata Nico kepada KONTAN, Minggu (27/10). 

Rekomendasi: Buy

Target: Rp 3.300 per saham

Selanjutnya: IHSG Melemah 0,84%, ASII, PANI, AMRT Jadi Big Cap Dengan Gain Terbesar Sepekan

Menarik Dibaca: Simak Jadwal Damri ke Bandara Soekarno-Hatta dari Bogor dan Sukabumi Selama Pekan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto