KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) dikabarkan akan menjual 15-20% saham Protelindo, anak usaha yang bergerak di bidang menara. Pada perdagangan kemarin, harga saham TOWR menguat 3,98% ke Rp 915 per saham. Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan memandang saham TOWR memiliki prospek yang positif pada tahun ini. Henan Putihrai Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi
buy saham TOWR dengan target harga Rp 1.200 per saham. "Hal ini karena seiring dengan kemampuan emiten mempertahankan rasio
tenancy tetap di level tinggi 1,8 kali," ungkap Steven kepada Kontan.co.id, Kamis (16/6).
Baca Juga: Sarana Menara (TOWR) Dikabarkan Bakal Jual 15%-20% Saham Protelindo Dilihat dari kinerja TOWR, Steven bilang realisasi kinerja kuartal pertama tahun 2022 juga sesuai dengan ekspektasi. TOWR berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,62 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Nilai tersebut meningkat 34,35% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,95 triliun. Dari sisi laba tahun berjalan, TOWR meraih Rp 863,61 miliar atau meningkat 8,70% dari laba kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 794,46 miliar. Selain itu, sambung Steven dari segi valuasi juga masih menarik, sekarang ini saham TOWR diperdagangkan dengan PBV 3,62 kali dan per 13,67 kali. Baca Juga:
Simak Jadwal Pembagian Dividen Sarana Menara Nusantara (TOWR) Secara terpisah, Analis Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah mengungkapkan langkah TOWR untuk mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (
SUPR) pada beberapa waktu yang lalu juga memberikan pendapatan berulang untuk menyokong pertumbuhan pendapatan TOWR pada tahun ini. Tak hanya itu, akuisisi tersebut juga bertujuan untuk memperluas dan mengembangkan jaringan. "Dengan akuisisi tersebut, jumlah menara dan tenant naik menjadi 29.011 menara dan 54.580 penyewa pada kuartal pertama tahun ini," ungkap Edo dalam risetnya. Dengan demikian, rasio tenancy menara TOWR juga meningkat menjadi 1,88 kali di kuartal pertama tahun ini. Adapun untuk utilisasi fiber meningkat menjadi 35,6% secara kuartalan atau 95.579 km dari 70.465 km di kuartal empat tahun lalu.
Baca Juga: TOWR Optimistis Kantongi Pendapatan Rp 10,5 Triliun TOWR juga memegang 25% pangsa pasar menara di Indonesia per Desember 2021, dengan 55% menara berlokasi di Jawa dan 45% di luar Jawa. TOWR fokus pada jaringan di Jawa, Bali, dan Sumatera untuk mendukung lonjakan permintaan data. Sebagai hasil dari akuisisi tersebut, Phillip Sekuritas memperkirakan pendapatan TOWR di 2022 meningkat sebesar 20,2% dari tahun lalu menjadi Rp 10,3 triliun. Adapun untuk laba bersih diperkirakan akan naik 13,2%. Edo menambahkan, industri menara telekomunikasi di Indonesia akan didorong oleh kebutuhan operator jaringan seluler di Indonesia. Edo memberikan rekomendasi
buy untuk saham TOWR dengan target harga Rp 1.220 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati