KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) mencatatkan kenaikan pendapatan 5,02% secara tahunan atau
year on year (YoY) menjadi Rp 31,53 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Sejalan dengan itu, laba bersih UNVR tumbuh 5,31% YoY menjadi Rp 4,61 triliun. Analis BCA Sekuritas Calista Muskitta mengatakan, realisasi kinerja UNVR periode Januari-September 2022 masih sesuai dengan proyeksinya. Perolehan pendapatan dan laba bersih UNVR per September 2022 setara 74,6% dan 74,7% proyeksi BCA Sekuritas. Akan tetapi, sebenarnya laba kotor UNVR per kuartal III-2022 turun 1% YoY menjadi Rp 14,95 triliun dari Rp 15,09 triliun. Calista menjelaskan, perusahaan masih terdampak kenaikan harga komoditas
crude palm oil (CPO) dan petrokimia yang tidak dapat diaplikasikan pada kenaikan harga barang UNVR dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas konsumen UNVR terhadap harga barang.
"Oleh karena itu, pada bulan Agustus 2022 perusahaan menurunkan harga beberapa barang dalam segmen sabun cuci piring dan
skin care demi menaikkan kembali pangsa pasarnya," kata Calista saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/10).
Baca Juga: Laba Bersih Melejit, Simak Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA) Berikut Ini Untuk ke depannya, UNVR ingin meningkatkan harga jual rata-rata alias
average selling price (ASP) di kuartal mendatang, namun sangat selektif demi mempertahankan pangsa pasarnya. Mengingat, mayoritas konsumennya sangat sensitif terhadap harga. Untuk tahun 2023, UNVR diprediksi dapat mencapai hasil yang lebih baik seiring dengan penyesuaian harga lanjutan dan pemulihan volume penjualan. Namun, CAGR laba bersih UNVR dari 2023-2034 diperkirakan hanya sebesar satu digit. UNVR diperkirakan memiliki ruang terbatas untuk menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, terutama pada 2009-2012 dengan CAGR pendapatan mencapai 18%. "Ini karena kekuatan harga yang lebih lemah dan persaingan yang ketat dari pesaing kategori kecantikan lokal," ucap Calista. Saat ini, UNVR diperdagangkan pada 33,2x PE 2022 dibanding rata-rata historis sebelum Covid-19 di 48x. Meskipun harga saham akhir-akhir ini meningkat, menurut Calista, sentimen ke depan akan bergantung pada pemulihan konsumsi secara keseluruhan. Ia merekomendasikan buy UNVR dengan harga Rp 5.700 per saham. Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, UNVR akan lanjut menguat ke depannya. Terlebih lagi apabila UNVR mampu menembus
resistance Rp 5.475.
Baca Juga: Analis Samuel Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham AKRA, Simak Penjelasannya Penguatan ini juga ditunjukkan oleh MACD dan
stochastic yang berada di area positif dan nampaknya juga masih menandakan adanya lanjutan penguatan.
"Bila mampu
break resistance, UNVR berpeluang uji Rp 5.600-Rp 5.700. Sementara itu, level
support yang perlu diperhatikan berada di Rp 5.100," ucap Herditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi