KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat lanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan ini. Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup menguat 1,26% dan mencapai rekor tertinggi di level 6.720,26 pada Jumat (19/11). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, dengan level resistance yang tembus di 6.714, maka diperkirakan saat ini posisi IHSG sedang berada pada bagian dari
wave (iii) pada label biru atau bagian dari
wave (v) dari
wave [v] dari
wave A pada label merah. "Hal ini berarti, pergerakan IHSG ke depannya diperkirakan masih berpeluang menguat ke area 6.750-6.800 selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.621 dan 6.550 pada perdagangan Senin (22/11)," ungkapnya dalam riset yang dikutip Kontan.co.id.
Baca Juga: Prediksi IHSG pekan 4 November 2021, mulai Senin (22/11) ada potensi kenaikan Menurut Herditya, ada beberapa saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini, Senin (22/11), meliputi: 1. PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) Pada perdagangan Jumat (19/11), INCO ditutup menguat 2,5% ke level Rp 4.840 dan telah menembus MA20-nya. Herditya memperkirakan, selama INCO tidak terkoreksi ke bawah Rp 4.710, maka posisi INCO saat ini sedang berada pada bagian dari
wave [iii] dari
wave 3 dari wave (3). Hal ini berarti, INCO berpeluang untuk melanjutkan penguatannya. Herditya memberikan rekomendasi
buy on weakness di Rp 4.770- Rp 4.840 dengan target harga di Rp 4.940. Adapun
stoploss di bawah Rp 4.710. 2. PT Indika Energy Tbk (
INDY) INDY ditutup menguat cukup signifikan sebesar 5,2% ke level 1.715 pada perdagangan Jumat (19/11), namun penguatan INDY masih tertahan oleh MA 60-nya. Selama tidak terkoreksi ke bawah Rp 1.595 kembali, maka saat ini posisi INDY sedang berada di awal
wave [a] dari
wave B dan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya. Ia merekomendasikan
buy on weakness Rp 1.670-Rp 1.700 dengan target harga Rp 1.900, Rp 2.100.
Stoploss di bawah Rp 1.595.
3. PT Astra International Tbk (
ASII) Pada perdagangan Jumat kemarin (19/11), ASII ditutup menguat 0,4% ke level Rp 6.225. Ia memperkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di akhir dari
wave (v) dari
wave [i] dari
wave 5, sehingga ASII akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek. Herditya menyematkan rekomendasi
buy on weakness di Rp 5.975- Rp 6.200 dengan target harga Rp 6.450, Rp 6.750.
Stoploss di bawah Rp 5.825.
4. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) BBCA ditutup menguat 0,3% ke level Rp 7.425 pada perdagangan Jumat kemarin (19/11). Herditya memperkirakan pada skenario terbaiknya, saat ini BBCA sedang berada di awal
wave [iii] dari
wave 5, sehingga BBCA berpeluang melanjutkan penguatannya. Namun demikian, waspadai
support Rp 7,250, bila BBCA
break support tersebut maka BBCA sedang membentuk
wave [c] dari
wave 4 di label merah. Ia memberikan spekulatif
buy di Rp 7.350-Rp 7.425 dengan target harga Rp 7.750, Rp 8.250.
Stoploss di bawah Rp 7.250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari