KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) merosot 2,14% atau 145,141 poin ke level 6.641,81 pada perdagangan Selasa (14/3). Pergerakan ini dipengaruhi sentimen negatif utama yang berasal dari ekspektasi pasar bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam Federal Open Market Committee (FOMC) meeting Rabu (22/3). Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memprediksi setelah mengalami koreksi tajam, IHSG berpotensi
rebound dengan kisaran
support pada level 6.600 dan
resistance pada level 6.700 pada Rabu (15/3). Cheril melihat pergerakan IHSG ditopang oleh meningkatnya probabilitas The Fed untuk menahan kenaikan suku bunga di FOMC meeting Rabu (22/3) dengan probabilitas hingga 31% dan terus meningkat berdasarkan survei di pasar mata uang.
Namun, meski diperkirakan ada potensi
rebound, pelaku pasar juga akan kembali mencermati perkembangan kasus kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan rilis inflasi tingkat produsen AS di hari Rabu (15/3). “Pelaku pasar juga akan mencermati hasil dan proyeksi RDG BI di Rabu-Kamis pekan ini yang diperkirakan BI juga akan menahan suku bunga dalam negeri,” tambah Cheril. Baca Juga:
IHSG Anjlok 2,14% ke 6.641 Pada Selasa (14/3), Hanya 3 Saham LQ45 yang Menguat Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut IHSG membentuk pola
black marubozu bersamaan dengan pelemahan signifikan di Selasa (14/3). Jika pelemahan ini berlanjut, Valdy memprediksi
support critical berada di level 6.585 pada Rabu (15/3). Sebaliknya, terdapat peluang
technical rebound, jika IHSG bertahan di atas 6.650 pada Kamis (15/3). “Pasalnya, fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Fed bagi pihak-pihak yang terdampak kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dikhawatirkan menyebabkan berlanjutnya
stubborn inflation, terutama di AS,” kata Valdy pada Kontan.co.id Selasa (14/3). Selain itu tingkat inflasi di Amerika Serikat pada bulan Maret diperkirakan masih bertahan di atas 6% yoy. Sementara dari domestik, Valdy memperkirakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/3) juga akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 bps yang memicu pelemahan harga saham-saham
rate-sensitive, terutama bank. Maka, Valdy memprediksi IHSG pada Rabu (15/3) akan bergerak dalam area
support di level 6.650 dan
resistance 6.715.
Baca Juga: Senasib, Harga Saham GOTO dan BUKA Anjlok di Perdagangan Bursa Selasa (14/3) Sementara analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi secara teknikal pada Rabu (15/3) pergerakan IHSG memiliki peluang untuk
reversal. “Namun nampaknya masih
technical rebound dahulu dengan
support di 6.627 dan
resistance di 6.669,” kata Herditya. Herditya menyebut kekhawatiran investor akan ancaman krisis finansial khususnya perbankan di AS akibat penutupan beberapa bank besar, ditambah dengan akan adanya rilis data inflasi AS dan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan suku bunga acuan The Fed pada bulan Maret ini menjadi pengaruh pergerakan IHSG Mempertimbangkan beberapa sentimen domestik dan luar negeri, Valdy merekomendasikan saham-saham
consumer-related untuk Rabu (14/3), antara lain
INDF,
AKRA, dan
JSMR. Heditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham
DOID,
RMKE, dan
UNVR. Baca Juga:
Pasar Saham Bergejolak, Waktunya Melirik Saham Defensif Sementara saham pilihan Cheril antara lain: 1.
BBCA: dekat
support MA 200,
oversold Buy: Rp 8.250-Rp 8.275 Target harga: Rp 8.750
Stop loss: Rp 7.950 2.
TLKM:
uptrend, stochastic buying zone Buy: Rp 3.950-Rp 3.970 Target harga: Rp 4.200
Stop loss: Rp 3.880 3.
MTMH:
Triple bottom, volume naik
Buy: Rp 1.460-Rp 1.480 Target harga: Rp 1.580
Stop loss: Rp 1.430 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati