KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan buy saham PT XL Axiata Tbk (
EXCL). Adapun target harga yang dipasang adalah Rp 3.100 per saham yang mengimplikasikan 3.0x dari rasio EV/EBITDA pada tahun 2021. Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan dalam risetnya pada 25 Agustus 2021 menuliskan, dengan valuasi EXCL dari market cap saat ini yang sebesar Rp 28,10 triliun, sahamnya diperdagangkan dengan valuasi 2,7x dari rasio EV/EBITDA saat ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding peers emiten telco lainnya. Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan EXCL turun 1% secara year on year menjadi Rp 12,98 triliun. Steven menyebut hal ini akibat blended ARPU yang cenderung tidak berubah, tetap di level 36.000. Sementara dari EBITDA, EXCL masih stabil di Rp 6,5 triliun dengan margin yang tidak berubah, yakni 50%.
“Namun, jika tidak memasukkan tower, picocel, kerugian nilai tukar, laba EXCL setelah pajak masih berhasil tumbuh 212% yoy menjadi Rp 564 miliar, dari sebelumnya Rp 181 miliar,” kata Steven dalam risetnya.
Baca Juga: Dominasi merger dan akuisisi, penetrasi sektor telekomunikasi dan digital masih lebar Pada semester I-2021, EXCL juga berhasil mencatatkan pertumbuhan BTS sebesar 12% yoy menjadi 156.709 unit. Selain itu, interest coverage ratio milik EXCL juga berhasil naik dari 4,9x menjadi 5,5x.
Pada 30 Juli, EXCL mengumumkan rencana akuisisi Link Net (LINK), salah satu pemain fixed broadband terbesar kedua, setelah IndiHome. Axiata telah mengeluarkan non-binding term sheet untuk mengakuisisi 66,03% kepemilikan dari Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk (KBLV).
“Akuisisi ini diharapkan bisa menambah aliran pendapatan baru bagi EXCL dari segmen internet rumah ke pendapatan konsolidasi EXCL,” imbuh Steven. Ke depan, ia memperkirakan EBITDA EXCL pada 2021 dan 2022 masing-masing mencapai Rp 13,15 triliun dan Rp 13,91 triliun seiring dengan naiknya pendapatan menjadi Rp 26,77 triliun dan Rp 28,07 triliun. Sementara dari laba bersih, Steven memperkirakan pada tahun ini EXCL akan mencatatkan Rp 1,03 triliun dan pada tahun depan sebesar Rp 1,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi