KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Kalbe Farma Tbk membuka perdagangan, Selasa (20/12), dengan flat di posisi Rp 2.710. Pada Senin (19/12), harga saham KLBF naik 2,36%. Analis Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita mencermati, saham KLBF berpotensi melanjutkan penguatan menuju resistance trendline di seputaran Rp 2.240. Setelah area tersebut berhasil dihadapi, lanjut Mayang, maka destinasi selanjutnya yaitu target dari parallel channel alias tren jangka panjang di sekitar Rp 2.300.
"Baiknya set your trailing stop dan amankan profit jika KLBF melemah di bawah Rp 2.105," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/12).
Baca Juga: Enseval Putera (EPMT) Alokasikan Capex Rp 18 Miliar untuk Gudang Cool Room di 2023 Secara teknikal, Mayang merekomendasikan hold saham KLBF dengan target di sekitar area Rp 2.240 sampai Rp 2.300. Seperti yang diketahui, Kalbe Farma bersama anak usahanya, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mendirikan Global Starway Synergy Co Ltd di Shenzhen, China. Pendirian anak usaha ini bertujuan untuk menguatkan dan memastikan kelancaran mata rantai pasokan bahan baku yang berasal dari Tiongkok. Junior Research Associate Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama menilai, pendirian anak usaha ini menjadi sentimen positif bagi KLBF karena mayoritas bahan baku KLBF berada dari China. Menurutnya, pembangunan hubungan perdagangan Kalbe Farma di China juga akan meningkatkan efisiensi operasional pada 2023 mendatang. Adapun Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham KLBF dengan target harga di Rp 2.300. Jika mengacu penutupan Senin (19/12), ada potensial upside 7,98%.
Baca Juga: IHSG Dibuka Turun 0,26% Mengekor Bursa Asia, Selasa (20/12) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat