Intip Saham Pilihan Dari Kiwoom Sekuritas di Tengah Penguatan Rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah belakangan ini akan menjadi angin segar bagi beberapa emiten. Pada Selasa (20/8), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 15.436 per dolar Amerika Serikat (AS).

Jika ditarik lebih jauh lagi, rupiah sudah menguat 5,07% secara month to date atau sejak awal Agustus. Adapun penguatan rupiah ini disebabkan oleh melemahnya indeks dolar AS.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menjelaskan pelemahan indeks dolar AS disebabkan oleh meningkatnya potensi pemangkasan suku bunga The Fed.


"Saat ini pasar memperkirakan suku bunga Fed akan turun sebesar 1% atau 100 basis poin (bps) hingga akhir tahun 2024 per CME FedWatch," katanya saat dihubungi Kontan, Selasa (20/8).

Audi memproyeksikan penguatan rupiah akan berlangsung dalam jangka waktu menengah hingga panjang. Dengan asumsi, adanya pemangkasan suku bunga dan terjaganya stabilitas ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Rupiah Terus Menanjak, Ini Besaran Kurs Rupiah yang Ideal Bagi Emiten

Kiwoom Sekuritas menilai sektor konsumer primer, industri dan perbankan akan diuntungkan penguatan rupiah. Ini seiringan dengan menurunkan biaya impor dan mendorong stabilitas ekonomi yang dapat mendorong peningkatan kredit.

Sedangkan sektor pertambangan dan energi akan mendapatkan sentimen negatif dari pelemahan indeks dolar AS. Namun Audi memproyeksikan ada penguatan di menjelang akhir tahun karena adanya rotasi sektoral.

"Selain itu emiten yang melakukan ekspor juga akan terkena dampak seiring dengan membuat produk ekspor menjadi lebih mahal, seperti tekstil dan perkebunan," jelas Audi.

Diperhatikan di tengah penguatan rupiah, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan beli BBRI dengan target Rp 5.500. Kemudian rekomendasi beli MAPI, ERAA dan ASII dengan masing-masing target harga Rp 1.700, Ro 520 dan Rp 5.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari