KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyatakan belum merasakan dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Situasi pelemahan ini sudah pernah terjadi dan GPFI akan menyiasati hal ini. Pasalnya, bahan baku farmasi 90% masih diimpor dari luar negeri. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada Selasa (10/10). Mata uang garuda turun 46 poin ke level Rp 15.738 dari posisi sebelumnya yaitu Rp 15.629. Direktur Eksekutif GPFI, Elfiano Rizaldi mengatakan, saat ini belum ada dampak terkait penguatan dolar AS lantaran situasinya baru terjadi. Situasi pelemahan rupiah ini juga seperti pada akhir 2022 dan awal tahun 2023 yang lalu.
Intip Siasat Industri Farmasi di Tengah Pelemahan Rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyatakan belum merasakan dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Situasi pelemahan ini sudah pernah terjadi dan GPFI akan menyiasati hal ini. Pasalnya, bahan baku farmasi 90% masih diimpor dari luar negeri. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada Selasa (10/10). Mata uang garuda turun 46 poin ke level Rp 15.738 dari posisi sebelumnya yaitu Rp 15.629. Direktur Eksekutif GPFI, Elfiano Rizaldi mengatakan, saat ini belum ada dampak terkait penguatan dolar AS lantaran situasinya baru terjadi. Situasi pelemahan rupiah ini juga seperti pada akhir 2022 dan awal tahun 2023 yang lalu.