KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyampaikan, telah menerapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan loyalitas nasabah di tengah dinamika industri asuransi.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan, menjelang akhir tahun, perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan premi. Meskipun lemahnya daya beli masyarakat dan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 masih tetap menjadi tantangan yang membayangi.
"Permintaan harga yang lebih rendah dari nasabah akan selalu ada di seluruh sektor. Namun, untuk asuransi umum, tarif telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga perusahaan asuransi perlu memberikan pemahaman kepada nasabah terkait ketetapan tarif tersebut,” ujar Diwe kepada Kontan, Jumat (22/11).
Baca Juga: Asuransi Jasindo Catat Pertumbuhan Premi 26,47%, Kinerjanya Tembus Rp 2,95 Triliun Tahun ini, Jasindo telah melakukan kerja sama dengan Swiss Re, sebagai partner dalam pelaksanaan
risk management partnership untuk nasabah-nasabah korporasi Jasindo.
Adapun pelaksanaan
risk management partnership ini dilakukan untuk menambah ketertarikan kepada nasabah dalam memetakan risiko-risiko operasional yang belum termitigasi oleh perusahaan. Nantinya, dapat dimitigasi melalui produk-produk asuransi Jasindo.
Pada Oktober 2024, Jasindo mencatat premi sebesar Rp 2,95 triliun, meningkat 26,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,33 triliun.
Pada tahun depan, Jasindo berencana memperluas fokus tidak hanya pada induk perusahaan nasabah, tetapi juga anak perusahaan, vendor, karyawan, dan pelanggan melalui skema B2B2C.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih