Intip Strategi Mandom (TCID) Mengejar Target Penjualan Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) berupaya terus menjaga momentum pertumbuhan kinerja di semester kedua tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia Alia Risyamaya Dewi menuturkan, salah satu upaya yang ditempuh TCID di tahun ini adalah menggencarkan kembali kegiatan promosi secara offline, yang memang sempat terhenti pada saat kondisi Covid-19. 

“Tahun ini kami kembali aktifkan kegiatan-kegiatan offline untuk promosi produk dan tetap kami mix dengan digital activities,” ungkap Alia, kepada Kontan.co.id, Jumat (24/7) lalu. 


Perusahaan berharap dapat mencapai kenaikan penjualan dua digit sampai tutup tahun nanti.  Dengan demikian, akan ada pertumbuhan pula dari sisi bottom line atau laba bersih. 

Baca Juga: Unilever (UNVR) Catatkan Laba Bersih Rp2,8 Triliun di Semester I 2023

Sekadar gambaran, TCID berhasil mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 7,26% menjadi Rp 507,3 miliar per akhir Maret lalu. Di mana, pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan TCID hanya mencapai Rp 473,02 miliar. 

Dari sisi bottom line, TCID berhasil mencetak penghasilan tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,85 miliar. Sedangkan pada posisi yang sama tahun 2022, TCID masih menanggung kerugian hingga Rp 364,98 juta.

Di samping menggencarkan agenda promosi, TCID juga getil meluncurkan beragam produk baru. Alia bilang, selama semester I-2023 sudah 50% produk anyar yang dirilis dari rencana selama tahun 2023. 

“Tentu akan ada lagi di semester kedua. Yang sudah rilis ada parfum, lipstick, dan produk hairstyling,” tambahnya. 

Mengutip pemberitaan KONTAN, Mandom Indonesia telah merilis produk fragrance dari merek LOVILLEA, hair care dari merek LUCIDO-L, dan hairstyling dari GATSBY selama awal tahun 2023. 

Baca Juga: Anak usaha Amman Mineral (AMMN) Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Mei 2024

Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) 2023, dana yang dianggarkan kurang lebih sama dengan tahun 2022, yakni sekitar Rp 50 miliar. Dana capex tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan dan peremajaan mesin reguler. 

“Capex kurang lebih sama dengan tahun lalu. Untuk kebutuhan rutin maintenance mesin & peralatan dan pembelian mesin baru. Kami belum ada rencana investasi besar,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi