KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengusung strategi ekspansi dengan menggarap sejumlah proyek pengembangan pada aset eksising dan melirik peluang akuisisi. MEDC menggelar ekspansi dengan portfolio management secara selektif. Direktur & Chief Operating Officer Medco Energi Internasional Ronald Gunawan mengungkapkan MEDC mencermati peluang akuisisi, terutama di wilayah yang menjadi fokus area, yakni Indonesia, Asia Tenggara dan Timur Tengah. MEDC mempertimbangkan aset pada negara yang stabil, regulasi yang sudah dipahami, serta pengalaman dalam beroperasi di wilayah tersebut.
Menggarap Proyek Eksisting
Saat ini, MEDC juga melakukan ekspansi organik dengan menggarap sejumlah proyek pengembangan pada aset eksisting. MEDC pun telah menggelontorkan belanja modal (capex) sebesar US$ 152 juta pada semester I-2024 di segmen migas untuk pengembangan di Natuna, Corridor, dan sumur produksi di Blok 60 Oman. Adapun, pada tahun 2024 ini MEDC menyiapkan capex sebesar US$ 350 juta untuk pengembangan migas. Sekitar 54% dari capex ditujukan untuk pengeboran, di mana MEDC menargetkan 87 sumur di tahun ini. MEDC menargetkan kontribusi tambahan dari beberapa lapangan seperti Forel yang diproyeksikan bisa menyumbang 10.000 bopd dan dari lapangan West Belut. "Ada lapangan pengembangan baru yang akan mulai berproduksi. Oleh karena itu rata-rata tahunan akan bergerak menuju batas atas panduan produksi kami di 2024," terang Ronald. Baca Juga: Proyek Ekspor Listrik MEDC & ADRO ke Singapura Masih Berjalan, tapi Mesti Penuhi TKDN Pada tahun ini, MEDC membidik produksi migas sebanyak 145 - 150 million barrel oil equivalent per day (mboepd). Dengan mengejar biaya produksi tunai unit (cash cost) migas yang efisien, di bawah US$ 10 barrel oil equivalent (boe). Di segmen ketenagalistrikan, MEDC menganggarkan capex sebesar US$ 80 juta, di mana realisasi semester I-2024 sebesar US$ 36 juta. Capex ini dialokasikan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur dan pengembangan pembangkit listrik panas bumi (geothermal) Ijen. PLTS Bali Timur memiliki kapasitas 25 Megawatt peak (MWp) yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini. Sedangkan pengembangan geothermal Ijen tahap I punya kapaitas 34 MW yang ditargetkan rampung pada kuartal IV-2024 dan beroperasi komersial pada kuartal I-2025. Dari sisi kinerja keuangan, MEDC meraih laba bersih senilai US$ 200,99 juta atau melejit setinggi 68,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara Year on Year (YoY). Sebagai perbandingan, MEDC membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 119,46 juta pada semester I-2023. Lonjakan Bottom line ini sejalan dengan kenaikan pendapatan yang meningkat 4,50% (YoY) dari US$ 1,11 miliar menjadi US$ 1,16 miliar pada semester I-2024. Salah satu pendongkrak laba bersih MEDC adalah lonjakan kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang menyumbang sebanyak US$ 99 juta. "Meningkat secara signifikan, didukung oleh produksi tembaga dan emas yang hampir mencapai rekor tertinggi," ungkap Ronald.MEDC Chart by TradingView