KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) telah mematok target kinerja operasional tahun depan, mulai dari segmen alat berat, tambang batubara, hingga tambang emas. Di segmen alat berat, UNTR menurunkan target penjualan alat berat sebesar 25% secara
year-on-year (yoy) menjadi 3.800 unit sampai 4.000 unit untuk tahun depan. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menyebut, turunnya target tahun depan karena kebutuhan alat berat di sektor tambang sudah melandai. Lebih lanjut, belanja di sektor konstruksi/infrastruktur kemungkinan berkurang menunggu selesainya momentum pemilihan umum (pemilu).
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Menurunkan Target Penjualan Alat Berat Komatsu Tahun Depan Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, UNTR menjual 4.365 unit alat berat Komatsu. Realisasi tersebut menurun 3,72% secara
year-on-year (yoy), dimana penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4.534 unit. Meski demikian, UNTR memasang target optimistis untuk segmen lainnya. Untuk bisnis kontraktor pertambangan melalui PT Pamapersada Nusantara (Pama) misalnya, UNTR memasang target pertumbuhan produksi tahun depan sebesar 15%.
Per kuartal III-2023, Pama mencatat peningkatan volume produksi batubara sebesar 16% dari 83 juta ton menjadi 96 juta. Pama juga mencatat kenaikan volume pekerjaan pemindahan tanah atau
overburden (OB)
removal sebesar 23% dari semula 692 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 853 juta bcm Untuk volume penjualan batubara PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR membidik pertumbuhan volume sebesar 9%. Adapun per kuartal III-2023, Total penjualan batubara mencapai 8,5 juta ton atau naik sebesar 10% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 7,8 juta ton. Angka ini termasuk 1,8 juta ton batubara metalurgi.
Baca Juga: Ada BBCA dan BMRI, Ini 10 Saham Net Buy Terbesar Asing di Awal Pekan Sedangkan penjualan emas yang dijalankan PT Agincourt Resources ditargetkan tumbuh 34% secara tahunan. Sampai dengan September 2023, total penjualan setara emas dari tambang Martabe mencapai 147.000 ons, turun 32% dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama di tahun 2022 sebesar 216.000 ons. Analis BRI Danareksa Erindra Krisnawan memperkirakan laba bersih UNTR akan mencapai puncaknya pada tahun ini, sebelum akhirnya mengalami kontraksi pada 2024-2025. Tahun ini, UNTR di estimasi membukukan pendapatan senilai Rp 120,25 triliun dengan proyeksi laba bersih mencapai Rp 21,40 triliun. Erindra berpandangan, normalisasi harga batubara akan berlanjut pada 2024 sampai 2025, dengan masing-masing proyeksi harga batubara Newcastle sebesar US$ 130 per ton dan US$ 100 per ton.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Tambah Kepemilikan Saham di Anak Usaha Sehingga, laba bersih anak usaha PT Astra International Tbk (
ASII) ini diproyeksi akan menurun sebesar 19% dan 5% pada 2024 dan 2025. Untuk 2024 misalnya, laba kotor di segmen alat berat, kontraktor pertambangan, dan tambang batubara akan menurun masing-masing sebesar 6%, 12%, dan 39%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli