KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kemenangan telak atas Wakil Presiden Kamala Harris pada 5 November, Donald Trump resmi terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat. Trump kini bergerak cepat untuk menyusun kabinet dan tim kepemimpinannya guna mempersiapkan masa jabatan kedua di Gedung Putih. Berikut ini adalah susunan kabinet dan tokoh-tokoh kunci yang dipilih Trump untuk menjabat pada berbagai posisi strategis dalam pemerintahannya.
Susie Wiles Sebagai Kepala Staf
Donald Trump menunjuk Susie Wiles sebagai Kepala Staf Gedung Putih yang baru.
Baca Juga: Donald Trump Tunjuk Sosok Kontroversial Ini Sebagai Direktur Intelijen Nasional Wiles memiliki peran penting dalam kampanye Trump sebelumnya dan dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki pengalaman dalam mengelola strategi politik yang efektif. Keahlian Wiles diharapkan dapat membantu Trump menjalankan visi pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.
Mike Waltz Sebagai Penasihat Keamanan Nasional
Trump juga memilih Mike Waltz, seorang Anggota DPR dari Florida, sebagai Penasihat Keamanan Nasional. Waltz, seorang veteran militer, dikenal atas komitmennya dalam bidang pertahanan dan keamanan. Penunjukan Waltz mengharuskan Gubernur Florida, Ron DeSantis, mengadakan pemilihan khusus untuk mengisi posisi yang akan ditinggalkan Waltz di Kongres.
Tom Homan Sebagai "Border Czar"
Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperkuat keamanan perbatasan, Trump mengangkat Tom Homan sebagai "Border Czar". Homan akan bekerja sama dengan Gubernur Kristi Noem yang ditunjuk sebagai Sekretaris Keamanan Dalam Negeri. Dengan pengalaman panjang di bidang imigrasi, Homan diharapkan dapat mengawasi kebijakan keamanan perbatasan dan mencegah ancaman yang masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Baca Juga: Sumbang Jutaan Dolar untuk Kampanye, Elon Musk Dapat Jabatan di Pemerintahan Trump Departemen Efisiensi Pemerintah di Bawah Elon Musk dan Vivek Ramaswamy
Dalam upayanya untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan, Trump membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah yang akan dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy. Departemen ini bertugas memberikan panduan dan nasihat dalam mengurangi birokrasi, memangkas regulasi yang berlebihan, serta merestrukturisasi lembaga-lembaga federal. Dengan inovasi dan pengalaman Musk di sektor teknologi, serta wawasan Ramaswamy dalam manajemen, Trump berharap langkah ini akan memangkas anggaran yang tidak efisien.
Pete Hegseth Sebagai Menteri Pertahanan
Trump mengangkat Pete Hegseth, pembawa acara "Fox & Friends" sekaligus veteran militer, sebagai Menteri Pertahanan. Penunjukan ini didasarkan pada loyalitas Hegseth terhadap visi "Perdamaian Melalui Kekuatan" yang diusung oleh Trump. Sebagai seorang patriot yang berpengalaman, Hegseth diharapkan dapat memperkuat angkatan bersenjata dan menjaga kedaulatan nasional.
Baca Juga: Rusia Menyangkal Rumor Ada Pembicaraan Rahasia Trump dan Putin John Ratcliffe Sebagai Direktur CIA
John Ratcliffe, mantan Direktur Intelijen Nasional, kembali dipercaya untuk menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Trump sebagai Direktur CIA. Dengan pengalaman sebelumnya dalam dunia intelijen, Ratcliffe diharapkan dapat memperkuat pertahanan Amerika Serikat dari ancaman eksternal sekaligus melindungi hak-hak konstitusional warganya.
Bill McGinley sebagai Penasihat Gedung Putih
Trump menunjuk Bill McGinley sebagai Penasihat Gedung Putih. McGinley, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Gedung Putih, memiliki rekam jejak yang kuat dalam menangani masalah hukum dan peraturan. Peran ini menjadikan McGinley sebagai sosok penting dalam menjaga integritas hukum di Gedung Putih sekaligus mendukung agenda "America First" yang diusung oleh Trump.
Baca Juga: Elon Musk Hampir Memecahkan Rekor Kekayaannya Berkat Kenaikan Saham Tesla Steve Witkoff sebagai Utusan Khusus untuk Timur Tengah
Steve Witkoff, seorang pengusaha dan pendukung Trump, ditunjuk sebagai Utusan Khusus untuk Timur Tengah. Sebagai seorang tokoh yang memiliki hubungan baik dengan Trump, Witkoff diharapkan dapat memainkan peran dalam menjembatani perdamaian di Timur Tengah. Tugas Witkoff meliputi penggalangan dukungan politik serta mempererat hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah.
Mike Huckabee sebagai Duta Besar untuk Israel
Trump menunjuk Mike Huckabee, mantan Gubernur Arkansas, sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel. Penunjukan ini menunjukkan komitmen Trump dalam mempererat hubungan dengan Israel. Huckabee, yang dikenal sebagai pemimpin yang religius dan berpengalaman, diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan stabilitas di wilayah tersebut dan mendukung upaya perdamaian di Timur Tengah.
Baca Juga: Rusia Menyangkal Kabar Pembicaraan Trump-Putin, Menyebutnya Sebagai Cerita Fiksi Bagian dari Upaya Pembenahan Administrasi
Seiring dengan penyusunan kabinetnya, Trump terus mengambil langkah-langkah strategis dalam restrukturisasi pemerintahan. Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy menunjukkan fokus Trump dalam mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi administrasi. Trump berkomitmen untuk memperkuat sektor-sektor yang dianggap penting bagi keamanan dan kesejahteraan bangsa, sambil mempertahankan prinsip efisiensi dan reformasi struktural dalam pemerintahannya.
Editor: Handoyo .