KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cek informasi terkait Top Losers LQ45 pada penutupan bursa Kamis (18/7). Pergerakan saham MBMA, SIDO, dan UNVR melemah saat perdagangan IHSG menghijau. Nah, saham SIDO (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk) berakhir di zona merah. Saat bursa ditutup, saham SIDO berada di harga penutupan Rp 725 per lembar. Dibandingkan dengan penutupan Rabu (17/7), harga saham SIDO menurun 2,03% dari Rp 740. Saham SIDO dibuka pada harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 740 per lembar.
Dengan harga tertinggi Rp 745 dan terendah Rp 725, saham SIDO berakhir turun Rp 15 per lembar dalam sehari. Baca Juga:
IHSG Rebound ke Level 7.321, Kamis (18/7), ADRO, PTBA dan BBCA Top Gainers di LQ45 Sejak 7 hari lalu (11 Juli 2024), harga saham SIDO hari ini turun -2,03 % dibanding harga saat itu (Rp 740). Sejak setahun yang lalu (18 Juli 2023), harga saham SIDO telah naik 1,40% dari harga saat itu (Rp 715). Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham SIDO mencapai Rp 13,20 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 181.040 lot. Dengan laba bersih per saham (EPS) Rp 52, maka price to earning ratio (PER) saham ini adalah 14,23 kali. Sedangkan price to book value (PBV) nya adalah 5,87 kali.
MBMA Turun lebih dari 2%
Kemudian, ada saham MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk) yang juga berakhir di zona merah. Ketika bursa ditutup, saham MBMA berada di harga penutupan Rp 640 per lembar. Dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (17/7), harga saham MBMA turun 2,29% dari Rp 655. Saham MBMA dibuka pada harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 655 per lembar. Dengan harga tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 635, saham MBMA berakhir turun Rp 15 per lembar dalam sehari. Hitungan sejak 7 hari lalu (11 Juli 2024), harga saham MBMA hari ini turun -0,78 % dibanding harga saat itu (Rp 645). Untuk perhitungan setahun lalu (18 Juli 2023), harga saham MBMA telah turun -15,23% dari harga saat itu (Rp 755). BEI mencatat total nilai transaksi saham MBMA mencapai Rp 43,70 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 682.133 lot. Perhitungan dari laba bersih per saham (EPS) Rp 2, maka price to earning ratio (PER) saham ini adalah 327,50 kali. Sedangkan price to book value (PBV) nya adalah 2,94 kali.
Baca Juga: Pasar Keuangan Masih Rawan di Semester II-2024, Cek Tips Kelola Portofolio Investasi UNVR Turut Melemah
Terakhir, ada saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) berakhir di zona merah. Saat bursa ditutup, saham UNVR berada di harga penutupan Rp 2.800 per lembar. Dari penutupan pada Rabu (17/7), harga saham UNVR menurun 2,10% dari Rp 2.860. Saham UNVR dibuka pada harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 2.860 per lembar. Dengan harga tertinggi Rp 2.880 dan terendah Rp 2.800, saham UNVR berakhir turun Rp 60 per lembar dalam sehari.
Sejak 7 hari lalu (11 Juli 2024), harga saham UNVR hari ini turun -3,45 % dibanding harga saat itu (Rp 2.900). Setahun yang lalu (18 Juli 2023), harga saham UNVR telah turun -34,43% dari harga saat itu (Rp 4.270). BEI mencatat total nilai transaksi saham UNVR mencapai Rp 43,30 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 153.809 lot. Nah, laba bersih per saham (EPS) Rp 152, maka price to earning ratio (PER) saham ini adalah 18,82 kali. Sedangkan price to book value (PBV) nya adalah 22,52 kali Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News