JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memilih menghentikan operasi dua pabrik di Citeurep, yakni pabrik P1 dan P2. Ini menyusul persediaan semen nasional yang berlebih. Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya mengatakan, dari penghentian dua pabrik itu mengakibatkan penghentian produksi 1 juta ton semen. "Karyawan di pabrik P1 dan P2 kita pindahkan ke P14," kata Christian saat ditemui KONTAN (29/7). Penyerapan semen nasional yang menurun membuat volume penjualan semen INTP melandai. Pada kuartal II 2016, volume penjualan semen domestik sebesar 7,9 juta ton atau 3,7% lebih rendah dari penjualan periode sama di tahun sebelumnya. Namun penjualan ekspor justru tumbuh menjadi 190 ribu ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami banyak memasok kebutuhan semen ke Bangladesh, Australia, Malaysia, Taiwan," kata Christian.
INTP kurangi produksi 1 juta ton semen
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memilih menghentikan operasi dua pabrik di Citeurep, yakni pabrik P1 dan P2. Ini menyusul persediaan semen nasional yang berlebih. Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya mengatakan, dari penghentian dua pabrik itu mengakibatkan penghentian produksi 1 juta ton semen. "Karyawan di pabrik P1 dan P2 kita pindahkan ke P14," kata Christian saat ditemui KONTAN (29/7). Penyerapan semen nasional yang menurun membuat volume penjualan semen INTP melandai. Pada kuartal II 2016, volume penjualan semen domestik sebesar 7,9 juta ton atau 3,7% lebih rendah dari penjualan periode sama di tahun sebelumnya. Namun penjualan ekspor justru tumbuh menjadi 190 ribu ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami banyak memasok kebutuhan semen ke Bangladesh, Australia, Malaysia, Taiwan," kata Christian.