JAKARTA. Ekspansi industri semen yang terjadi di 2016 membuat persaingan bisnis semen semakin ketat. Pigo Pramusakti, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), bilang, pihaknya mesti berjuang ekstra agar bisa mencetak kinerja penjualan semen positif tahun ini. Pemerintah punya proyek infrastruktur, tapi tak bisa menjadi andalan bagi seluruh perusahaan semen. "Jika ada proyek jalan tol, kami berharap, efek dari pembukaan jalan, seperti proyek perumahan dan aktivitas perdagangan, kata Pigo kepada KONTAN, Senin (9/1). Ia menilai, pihaknya lebih mengandalkan penjualan semen ritel yang pasarnya mencapai 75% dari total permintaan. Sisanya, 20% proyek komersial dan 5% dari infrastruktur. "Jadi walaupun demand infrastruktur digenjot pemerintah, penyerapannya tidak besar," kata Pigo.
INTP masih fokus di pasar ritel
JAKARTA. Ekspansi industri semen yang terjadi di 2016 membuat persaingan bisnis semen semakin ketat. Pigo Pramusakti, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), bilang, pihaknya mesti berjuang ekstra agar bisa mencetak kinerja penjualan semen positif tahun ini. Pemerintah punya proyek infrastruktur, tapi tak bisa menjadi andalan bagi seluruh perusahaan semen. "Jika ada proyek jalan tol, kami berharap, efek dari pembukaan jalan, seperti proyek perumahan dan aktivitas perdagangan, kata Pigo kepada KONTAN, Senin (9/1). Ia menilai, pihaknya lebih mengandalkan penjualan semen ritel yang pasarnya mencapai 75% dari total permintaan. Sisanya, 20% proyek komersial dan 5% dari infrastruktur. "Jadi walaupun demand infrastruktur digenjot pemerintah, penyerapannya tidak besar," kata Pigo.