JAKARTA. Lonjakan harga batubara sepanjang tahun ini tidak hanya dinikmati para pemilik tambang. Kontraktor pertambangan dan distributor suku cadang serta pemeliharaan alat-alat berat, seperti PT Intraco Penta Tbk (INTA), turut kecipratan untung. Perusahaan ini akan mengantongi dua kontrak baru senilai US$ 22,2 juta atau sekitar Rp 204,24 miliar.Fred L. Manibog, Direktur Intraco Penta, mengatakan kontrak itu berasal dari dua perusahaan pertambangan batubara. Pertama adalah kontrak dari PT Thailindo Bara Pratama senilai USD 14,9 juta. Penandatangan kontrak baru dengan perusahaan tambang yang berdomisili di Samarinda itu sudah berlangsung dua pekan yang lalu."Posisi kami sebagai penyedia suku cadang alat berat dan jasa pemeliharaan alat berat," kata Fred kepada KONTAN, Selasa (9/9). Emiten bersandi INTA ini akan memelihara 54 unit alat berat pertambangan jenis Volvo CE.
Intraco Kantongi Kontrak Baru US$ 22,2 Juta
JAKARTA. Lonjakan harga batubara sepanjang tahun ini tidak hanya dinikmati para pemilik tambang. Kontraktor pertambangan dan distributor suku cadang serta pemeliharaan alat-alat berat, seperti PT Intraco Penta Tbk (INTA), turut kecipratan untung. Perusahaan ini akan mengantongi dua kontrak baru senilai US$ 22,2 juta atau sekitar Rp 204,24 miliar.Fred L. Manibog, Direktur Intraco Penta, mengatakan kontrak itu berasal dari dua perusahaan pertambangan batubara. Pertama adalah kontrak dari PT Thailindo Bara Pratama senilai USD 14,9 juta. Penandatangan kontrak baru dengan perusahaan tambang yang berdomisili di Samarinda itu sudah berlangsung dua pekan yang lalu."Posisi kami sebagai penyedia suku cadang alat berat dan jasa pemeliharaan alat berat," kata Fred kepada KONTAN, Selasa (9/9). Emiten bersandi INTA ini akan memelihara 54 unit alat berat pertambangan jenis Volvo CE.