KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi alat berat, PT Intraco Penta Tbk (
INTA) berupaya menyelesaikan proses restrukturisasi atas utang bank dengan para krediturnya. Daniel Kusniadi, Head of Finance PT Intraco Penta Tbk menyampaikan, saat ini INTA memiliki total utang sebesar Rp 2,3 triliun yang akan direstrukturisasi. Adapun kreditur utama INTA adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). “Kami terus berkomunikasi dengan baik dengan para kreditur INTA untuk proses restrukturisasi,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Selasa (28/12).
Strategi restrukturisasi yang dilakukan INTA adalah mengoptimalkan aset non-core business yang akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang. Lalu, sisa utang INTA akan dicicil sesuai kurun waktu yang disepakati.
Baca Juga: Kenaikan harga komoditas turut mengangkat penjualan alat berat Intraco Penta (INTA) Selain itu, sebagai bagian dari proses restrukturisasi, INTA akan melakukan re-organisasi dan penggabungan anak usaha di lini bisnis alat berat.
Manajemen INTA juga membentuk tim recovery dan collection untuk mempercepat tagihan piutang yang bermasalah.
“Harapannya pada kuartal I atau kuartal II-2022 nanti kami bisa menyelesaikan restrukturisasi utang INTA,” terang Daniel. Sebagai informasi, pendapatan usaha INTA turun 22,08% (yoy) menjadi Rp 443,78 miliar per kuartal III-2021. Di saat yang sama, rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTA naik 16,84% (yoy) menjadi Rp 196,48 miliar. Sementara itu, total liabilitas INTA hingga akhir kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp 4,19 triliun, sedangkan total aset perusahaan tersebut tercatat sebesar Rp 2,72 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi