Intraco Penta (INTA) Bidik Pendapatan Rp 1,2 Triliun Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) memasang target optimistis tahun ini. Intraco Penta mempertahankan target pendapatan tahun ini di angka Rp 1,2 triliun.

“Untuk target pendapatan senilai Rp 1,2 triliun, sampai dengan saat ini Intraco Penta belum melakukan revisi. Kami masih mengupayakan dengan memonitor ketat perkembangan di pasar alat berat,” kata Astri Duhita Sari, Corporate Secretary  Intraco Penta kepada Kontan.co.id, Jumat (8/9).

Sebagai perbandingan, tahun lalu INTA membukukan pendapatan senilai Rp 661,30 miliar.


Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif Tahun Lalu, Intraco (INTA) Tertolong Harga Komoditas

Dus, untuk menggejot penjualan tahun ini, INTA akan melakukan penetrasi pasar secara intensif sekaligus menggandeng principal untuk memperoleh dukungan penuh guna meningkatkan penjualan alat berat dan memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

Pada semester I-2023, emiten alat berat ini membukukan pendapatan senilai Rp 416,69 miliar. Jumlah ini naik 24,62% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 334,35 miliar.

Secara rinci, penjualan alat-alat berat menjadi tulang punggung INTA dengan nilai Rp 283,10 miliar. Jumlah penjualan alat berat INTA naik 68,4% dari semester I-2022 yang hanya Rp 168,14 miliar. Kemudian, ada penjualan suku cadang senilai Rp 81,44 miliar.

Di bidang jasa, INTA membukukan pendapatan dari segmen jasa perbaikan senilai Rp 4,78 miliar, dan jasa persewaan senilai Rp 45,3 miliar. INTA juga membukukan pendapatan dari segmen manufaktur senilai Rp 2,06 miliar.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Bisnis, Intraco (INTA) Kick Off ERP Program Seri Terbaru

Namun, INTA membukukan kenaikan sejumlah beban. Misal, beban pokok pendapatan yang naik 19,9% menjadi Rp 328,52 miliar dari sebelumnya Rp 273,84 miliar. Beban penjualan juga naik  9,6% menjadi Rp 34,59 miliar dari sebelumnya Rp 31,55 miliar. 

Di sisi lain, beban umum dan administrasi serta beban keuangan kompak turun masing-masing 10,9% dan 22,6% menjadi Rp 39,17 miliar dan Rp 51,60 miliar.

Setelah dikurang sejumlah beban, INTA membukukan kerugian bersih senilai Rp 44,15 miliar, naik dari kerugian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi