KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (
INTA) menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun pada 2023 dan telah menyiapkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) sebesar Rp 84 miliar untuk tahun ini. Sekretaris Perusahaan INTA Astri Duhita Sari mengatakan target pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 67% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 661,2 miliar. "Kenaikan target 2023 ini, didorong oleh trendharga komoditas yang naik sehingga
demand dari
customer yang fokus pada pertambangan bidang batubara dan nikel ikut tinggi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/2).
Salah satu cara untuk mendukung pencapaian tersebut, INTA telah menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 84 miliar atau naik 60% dari capex tahun sebelumnya sekitar Rp 52,53 miliar.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Resmikan Fasilitas CRC Produk LiuGong Pertama di dunia "Sebagian besar belanja modal akan dialokasikan untuk pembelian alat berat dan peremajaan rental fleet,"ujarnya. Selain itu, INTA akan memaksimalkan meningkatkan penjualan alat berat yaitu LiuGong, Sinotruk, Bobcat, Tata dan Doosan dan akan mengontrol biaya operasional seefisien mungkin.
Sari menambahkan dalam rencana jangka panjang INTA akan terus melakukan peremajaan rental fleet, memperkuat hubungan dengan prinsipal, serta meningkatkan
customer intimacy khususnya di sektor coal dan nickel serta
brand awareness. Adapun, penjualan alat berat juga didukung dengan penguatan kerja sama yang dilakukan pada seluruh cabang di Indonesia dan didorong akan tingginya permintaan Investasi alat berat di mana tingginya harga komoditas
coal dan
nickle. "Sehingga aktivitas perusahaan untuk mendapatkan pasar di sektor
coal dan
nickel terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi menjadi prioritas utama," tuturnya.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Optimistis Penjualan Alat Berat Melonjak 128% di Tahun 2023 Langkah lainnya adalah mendorong penjualan suku cadang dan produk
after market techking tire dan
undercarriage kotrack. Sebagai informasi, INTA membekukan pendapatan pada kuartal III 2022 sebesar Rp 497,16 miliar atau naik 12,03% dari periode sama tahun sebelumnya sekitar Rp 443,78 miliar. Dari sisi
bottom line, INTA mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 52,367 miliar, berkurang dari kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 196,48 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli