Inversio Uteri adalah Rahim Terbalik: Penyebab, Gejala, dan Penanganan



KONTAN.CO.ID - Inversio uteri atau rahim terbalik adalah komplikasi pasca-persalinan yang jarang terjadi namun dapat mengancam jiwa. Inversio uteri paling sering terjadi ketika plasenta gagal terlepas dari rahim setelah melahirkan. 

Dirangkum dari laman National Library of Medicine, penyebab inversio uteri adalah kondisi ketika fundus uteri jatuh ke dalam rongga endometrium dan dapat turun ke serviks atau di luar serviks.

Kondisi ini terjadi ketika bagian rahim atau uterus yang bernama fundus, yang seharusnya berada di bagian atas dekat dada, jadi terbalik menghadap bawah ke arah vagina. 


Baca Juga: HPV DNA Jadi Metode Baru Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Pada beberapa kasus, bagian rahim tersebut ada yang ikut keluar dari leher rahim atau bahkan vagina saat persalinan.

Sebanyak 15% dari ibu pasca-persalinan yang mengalami inversio uteri meninggal karena nyeri, kehilangan darah, dan syok. 

Baca Juga: 7 Penyebab Perut Kram Setelah Melakukan Hubungan Seks pada Perempuan

Jenis inversio uteri pasca-persalinan 

Dirangkum dari laman Poltekkes Jogja, berikut adalah jenis inversio uteri pasca-persalinan berdasarkan waktu:

1. Inversio uteri akut

Inversio uteri akut adalah inversio uteri yang terdiagnosa dalam 24 jam setelah persalinan, dapat dengan atau tanpa penyempitan serviks.

Baca Juga: Kemenkes Bocorkan Khasiat Kunyit bagi Tubuh, Salah Satunya untuk Stabilkan Gula Darah

2. Inversio uteri subakut

Inversio uteri subakut adalah inversio uteri yang terdiagnosa lebih dari 24 jam namun kurang dari 4 minggu setelah persalinan; selalu disertai dengan penyempitan serviks.

3. Inversio uteri kronis

Inversio uteri kronis adalah inversio uteri yang telah terjadi selama 4 minggu atau lebih.

Baca Juga: 5 Khasiat Daun Jarak untuk Kesehatan dan Cara Merebus Daunnya

Gejala inversio uteri

Beberapa gejala inversio uteri antara lain adalah: 

  • Syok karena kesakitan
  • Perdarahan banyak bergumpal
  • Di vulva tampak endometrium terbalik dengan atau tanpa plasenta yang masih melekat
  • Bila baru terjadi, maka prognosis cukup baik akan tetapi bila kejadiannya cukup lama, maka jepitan serviks yang mengecil akan membuat uterus mengalami iskemia, nekrosis dan infeksi.
Baca Juga: 8 Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Penanganan inversio uteri 

Penanganan inversio uteri antara lain: 

  • Penanganan nyeri
  • Resusitasi
  • Penggantian uterus inversi sebelum terjadi edema
Demikian penjelasan mengenai inversio uteri, penyebab inversio uteri, dan jenis inversio uteri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News