Investasi 2019 bisa tumbuh 7% jika rupiah di bawah Rp 15.000



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan, pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3%. Salah satu pendorongnya, kinerja investasi yang diperkirakan tumbuh 7%.

Proyeksi itu cukup tinggi, mengingat realisasi investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II tahun ini hanya tumbuh 5,87% year on year (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 7,95% yoy.

Plt Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan, ada syarat untuk bisa mendongkrak pertumbuhan investasi di tahun depan sesuai target pemerintah. Salah satunya, nilai tukar rupiah.


"Faktor nilai tukar yang harus kurang lebihnya mestinya harus di bawah Rp 15.000," kata Wisnu, Selasa (25/9).

Menurut Wisnu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi cukup cepat, dari sebelumnya di level Rp 13.800 hingga melampaui Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS).

Meski sebagian pengusaha diuntungkan, tetapi banyak juga yang dirugikan.

Apalagi, jika pelemahan yang terjadi berlangsung lama. "Karena kan eksportir juga sebagian entah itu 10%, 5% atau bahkan 90% bahan bakunya impor tetap akan kena juga imbasnya," tambahnya.

Misalnya, industri farmasi yang 80% bagan bakunya berasal dari impor.

Selain rupiah, Wisnu juga bilang, pertumbuhan investasi sebesar 7% di tahun depan bisa dicapai dengan dua syarat lainnya.

Yaitu, kondisi marko ekonomi dunia harus membaik dan kebijakan perekonomian yang dicanangkan dan ditetapkan pemerintah pusat harmonis dengan pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto