JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia tampaknya sudah menduga kinerja labanya tahun ini tidak akan kinclong seperti tahun-tahun sebelumnya. Karenanya, perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Kanada ini tidak begitu kaget ketika labanya turun hingga 93,4% pada kuartal ketiga tahun ini atau menjadi hanya Rp 4,743 miliar ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 72,288 miliar. Shierly Ge, Head of Marketing Sun Life Financial Indonesia mengatakan, penurunan laba yang cukup dalam lantaran investasi yang dilakukan perseroan untuk pengembangan kanal distribusi keagenan. Perseroan menginvestasikan dana 40 juta dollar Kanada atau setara Rp 430 miliar untuk menopang bisnisnya di Indonesia. “Investasi itu akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun ke depan. Sepertiga dari nilai tersebut akan dicairkan di tahun pertama untuk memperkuat jalur distribusi keagenan. Karena, keinginan kami, jumlah tenaga pemasar tumbuh dua kali lipat menjadi 15.000 agen. Ini yang membuat laba perusahaan turun tajam,” ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Investasi agen, bikin laba Sun Life turun 93,4%
JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia tampaknya sudah menduga kinerja labanya tahun ini tidak akan kinclong seperti tahun-tahun sebelumnya. Karenanya, perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Kanada ini tidak begitu kaget ketika labanya turun hingga 93,4% pada kuartal ketiga tahun ini atau menjadi hanya Rp 4,743 miliar ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 72,288 miliar. Shierly Ge, Head of Marketing Sun Life Financial Indonesia mengatakan, penurunan laba yang cukup dalam lantaran investasi yang dilakukan perseroan untuk pengembangan kanal distribusi keagenan. Perseroan menginvestasikan dana 40 juta dollar Kanada atau setara Rp 430 miliar untuk menopang bisnisnya di Indonesia. “Investasi itu akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun ke depan. Sepertiga dari nilai tersebut akan dicairkan di tahun pertama untuk memperkuat jalur distribusi keagenan. Karena, keinginan kami, jumlah tenaga pemasar tumbuh dua kali lipat menjadi 15.000 agen. Ini yang membuat laba perusahaan turun tajam,” ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.