Investasi AS di Malaysia melonjak drastis. Efek perang dagang?



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia menyetujui proposal investasi Amerika Serikat (AS) senilai US$ 5,62 miliar pada semester pertama tahun ini. Angka ini melonjak tinggi ketimbang periode sama tahun lalu yang hanya US$ 113 juta.

Bisa jadi, ini sebuah pertanda dari pengalihan bisnis AS sebagai dampak perang dagang dengan China yang semakin memanas. Perusahaan-perusahaan AS dan Cina memang sama-sama ingin memindahkan sebagian manufaktur mereka keluar dari negeri tembok raksasa maupun negeri uak Sam untuk menghindari tarif baru.

Baca Juga: Gawat, indeks manufaktur AS turun untuk pertama kali sejak 2016


Menurut beberapa ekonom, Vietnam dan Malaysia kemungkinan akan menjadi penerima manfaat terbesar dari perpindahan tersebut. Meskipun, negara-negara seperti India juga berusaha menarik perusahaan AS, seperti Apple, Foxconn, dan Wistron Corp.

Badan Pengembangan Investasi Malaysia, yang menunjukkan data investasi asing kepada Reuters pada Rabu (4/9), menolak menyebutkan nama perusahaan AS yang masuk ke negeri jiran. Tapi, mereka mengatakan, perusahaan global semakin tertarik berinvestasi di Malaysia karena iklim bisnis dan politiknya yang stabil.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Malaysia menyetujui proposal investasi AS senilai 11,69 miliar ringgit di sektor manufaktur. Nilai ini meningkat drastis dari masa sama tahun lalu yang cuma 307 juta ringgit, dan AS pun menggantikan China di urutan teratas dalam daftar investasi.

Baca Juga: Lewat Twitter, Trump mengingatkan China, dia bakal lebih keras dalam bernegosiasi

Malaysia sudah menjadi tuan rumah bagi pabrik-pabrik milik perusahaan AS, seperti Intel Corp, Dell Technologies Inc, juga On Semiconductor Corp (ON.O). Komitmen investasi AS di sektor jasa juga melonjak, menjadi 11,52 miliar ringgit dari sebelumnya hanya 42,3 juta.

Sementara nilai investasi dari perusahaan Cina turun menjadi 5,1 miliar ringgit di semester satu tahun ini, dari periode sama tahun lalu mencapai 5,69 miliar ringgit.

Editor: S.S. Kurniawan