Investasi Asuransi Jiwa di Reksadana Menurun, AAJI Ungkap Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investasi lini asuransi jiwa mengalami penurunan tipis di sepanjang paruh pertama atau semester I 2023. Di mana instrumen reksadana mengalami penurunan paling dalam.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyampaikan bahwa menurunnya investasi di reksadana dikarenakan adanya Surat Edaran OJK (SEOJK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang PAYDI.

Togar menjelaskan bahwa baleid tersebut mengatur instrumen investasi harus berada di Surat Berharga Negara (SBN) atau reksadana dengan underlying SBN.


Baca Juga: Taspen Klaim Hasil Investasi Capai 20%, Begini Penempatannya

“Jadi, semua perusahaan asuransi jiwa sampai saat ini banyak yg mengalihkan investasinya ke SBN. Turunnya porsi reksadana, karena dialihkan ke SBN,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).

Untuk diketahui, menilik data OJK jumlah investasi asuransi jiwa turun 0,76% year on year (YoY) menjadi Rp 516,73 triliun di Juni 2023 dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 520,68 triliun.

Adapun tiga besar instrumen investasi tersebut di antaranya saham yang meningkat sebesar 8,76% yoy menjadi Rp 149,34 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 137,31 triliun.

Baca Juga: Berikut Sektor Saham Pilihan Manajer Investasi pada Semester II 2023

Berikutnya instrumen investasi surat berharga negara RI (SBN RI) meningkat 28,17% yoy menjadi Rp 151,30 triliun di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 118,05 triliun.

Kemudian reksadana yang mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 34,82% yoy menjadi Rp 92,59 triliun di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 nilainya mencapai Rp 142,06 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .