KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2019 di kisaran 5,4%-5,8%. Di tengah pelambatan ekspor, investasi diperkirakan akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi tahun depan. Butuh investasi minimal Rp 5.397 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pada tahun depan konsumsi rumah tangga mampu tumbuh di kisaran 5,1%–5,2%. Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh 7,5%–8,3%. "Kebutuhan pembiayaan investasi (PMTB) bila ekonomi tumbuh 5,4% maka butuh investasi sebesar Rp 5.397 triliun," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja di DPR, Senin (4/6). Investasi akan berasal dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 613 triliun. Lalu, ada belanja modal pemerintah Rp 242 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 594 triliun. "Dari korporasi, swasta, dan rumah tangga Rp 3.948 triliun," lanjut Sri Mulyani.
Investasi bakal jadi pendorong utama ekonomi 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2019 di kisaran 5,4%-5,8%. Di tengah pelambatan ekspor, investasi diperkirakan akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi tahun depan. Butuh investasi minimal Rp 5.397 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pada tahun depan konsumsi rumah tangga mampu tumbuh di kisaran 5,1%–5,2%. Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh 7,5%–8,3%. "Kebutuhan pembiayaan investasi (PMTB) bila ekonomi tumbuh 5,4% maka butuh investasi sebesar Rp 5.397 triliun," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja di DPR, Senin (4/6). Investasi akan berasal dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 613 triliun. Lalu, ada belanja modal pemerintah Rp 242 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 594 triliun. "Dari korporasi, swasta, dan rumah tangga Rp 3.948 triliun," lanjut Sri Mulyani.