Investasi Barang Mewah Kurang Menyegarkan Mata di Tahun Ini



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Investasi barang mewah tidak begitu menyegarkan mata di sepanjang tahun ini. Investor ataupun kolektor aset-aset mewah masih menahan diri seiring harga barang bergerak volatil.

CEO Mizora Jewelry Panya Kumara mengatakan, pada intinya, luxury industry atau industri barang-barang mewah sangat terpengaruh fluktuasi nilai tukar dolar dan harga emas. Hal itu karena sebagian besar persediaan (inventory) barang mewah tersebut berasal dari impor.

“Jadi secara industri bisa dikatakan pertumbuhannya (luxury industry) masih flat,” ungkap Panya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).


Di lain sisi, Panya melihat, pelanggan di segmen luxury industry juga banyak bersikap wait and see terhadap fluktuasi nilai tukar dolar dan harga emas. Sebagai contoh, investasi berlian sempat naik cukup signifikan saat nilai tukar dolar AS bergejolak yang dipengaruhi pecahnya perang Rusia-Ukraina.

Menurut Panya, customer sekarang masih lebih memilih untuk memegang cash/emas dibandingkan membeli investasi baru. Tetapi memang ada sebagian customer yang tetap spending dengan nilai variatif.

Baca Juga: IHSG Turun 0,36% pada Jumat (19/7), Begini Review Kinerjanya Sepekan

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan, setidaknya 31% dari Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) akan melakukan investasi pada sektor properti, khususnya residensial dan komersial, menurut The Wealth Report (TWR).

Adapun UNHWI sering disebut para Konglomerat dengan aset lebih dari US$ 30 juta.

Selain sektor properti, beberapa barang mewah yang masih dilirik oleh para UHNWI adalah karya seni, perhiasan, jam tangan, koin, berlian, wine, furniture, tas (handbag), mobil, dan minuman alkohol yang langka.

Syarifah menjelaskan, market hunian mewah secara global masih resilien terhadap peningkatan suku bunga dan inflasi. Dimana, Asia Pasifik menjadi salah satu regional dengan performa penjualan hunian mewah terbaik dibanding regional lainnya.

Sementara untuk barang mewah lainnya, Knight Frank Indonesia justru terlihat mengalami penurunan minat. Hal ini sebagian besar karena pertumbuhan harga yang tinggi.

“Dan juga perubahan budaya, mengingat saat ini terjadi generational shift terhadap para UHNWI global menjadi generasi yang lebih muda yang umumnya memiliki pola investasi yang lebih dinamis,” ujar Syarifah kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Adapun berdasarkan The Wealth Report 2023 oleh Knight Frank, aset Seni adalah satu-satunya dari 10 konstituen indeks Knight Frank yang mencapai pertumbuhan dua digit pada tahun 2023 sekitar 11%. Perhiasan 8%, jam tangan 5%, koin 4% dan berlian berwarna 2% merupakan lima aset dengan kinerja terbaik.

Sementara botol wiski langka -9% memiliki kinerja terburuk dalam indeks. Mobil klasik berada tepat di atas wiski sebagai kelas aset dengan kinerja terburuk kedua dalam indeks, dengan penurunan nilainya sebesar 6% dibandingkan tahun 2023.

Baca Juga: Dana Asing Masuk ke Pasar Modal dalam Sebulan Terakhir, Begini Kata Analis

Tas tangan (-4%), yang menduduki puncak KFLII beberapa tahun yang lalu, juga mengalami penurunan yang signifikan. Sementara, pasar anggur berkualitas (fine wine) naik hanya 1% dan harga furnitur turun 2% di tahun 2023.

Kendati demikian, Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto memandang bahwa barang koleksi tidak pernah terkena masalah inflasi. Harga seharusnya akan tetap tinggi asalkan dijual di orang dan pasar yang tepat.

Kuncinya terletak di komunitas barang mewah tersebut. Kalau bisa masuk dan bergaul di komunitas yang tepat, maka investasi barang mewah bisa sangat menguntungkan.

“Setiap barang mewah ada pasarnya dan komunitasnya sendiri. Bahkan ada harga ikan yang milyaran. Jadi semua barang koleksi ketika di komunitas dan pasar tepat, selalu ada potensi bagus. Tapi kalau tidak pas, bisa tidak ada harga sama sekali,” tutur Eko saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Eko mengklasifikasikan barang mewah ke investasi barang koleksi, sehingga nilai (value) barang tersebut bisa berbeda bagi setiap orang. Dan kelebihannya adalah ketika dipasarkan di tempat dan orang yang tepat, maka harga barang mewah itu bisa tidak terbatas.

“Jadi barang mewah akan sangat baik sekali untuk investasi sepanjang kita di pasar dan orang yang tepat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari