Investasi belum efisien mendongkrak laju ekonomi



JAKARTA. Kebutuhan modal Indonesia untuk mendongkrak 1% pertumbuhan ekonomi semakin besar. Salah satu penyebabnya, pemerintah tengah menggenjot proyek infrastruktur yang membutuhkan dana pengeluaran besar. 

Menteri koordinator bidang perekonomian nasional Darmin Nasution mengatakan, rasio antara kebutuhan modal dan pertumbuhan ekonomi tersebut, yang dikenal dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), kini makin besar. 

Semakin rendah ICOR, semakin efisien investasi mendorong pertumbuhan ekonomi. Itu artinya, dibutuhkan lebih banyak investasi, baik dari pemerintah dan swasta untuk mengejar mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. 


Darmin mengakui, pertumbuhan investasi yang terjadi setiap tahunnya tidak bisa mengejar kenaikan ICOR. Penyebabnya adalah, selama ini investasi yang dialokasikan pemerintah terfokus pada pembangunan infrastruktur, yang membutuhkan biaya modal lebih besar ketimbang bidang lainnya. 

Tapi, pemerintah harus menerima kondisi tersebut. Pasalnya, tidak mungkin menunda pembangunan infrastruktur.

Jika ditunda, maka di masa yang akan datang biaya untuk membangun infrastruktur tersebut akan lebih tinggi. "Kita perlu infrastruktur tidak ada pilihan lain," ujar Darmin, Rabu (30/3) di Jakarta.

Sebetulnya, menurut Darmin selain infrastruktur ada faktor lain yang mempengaruhi kenaikan ICOR. Yaitu, lesunya volume ekspor dari pertambangan yang dikarenakan harga komoditas yang turun.

Padahal, investasi di sektor pertambangan tergolong cukup besar. Sehingga antara modal yang dikeluarkan dengan output yang dihasilkan tidak sebanding.

Namun demikian, pemerintah tidak akan gegabah dengan mendorong belanja modal lebih besar lagi. Hanya gara-gara ingin target pertumbuhan ekonomi tinggi.

Sebelumnya ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman Hadad mengungkapkan, pemerintah harus fokus meningkatkan akumulasi investasi untuk mendorong pertumbuhan. Jika tidak, pertumbuhan ekonomi hanya akan berada di level sekitar 5%.

Ia menghitung, jika akumulai investasi tumbuh 8,8% maka pertumbuhan ekonomi rata-rata dalam rentang 2015-2019 akan berada di level 6,4%. ADapun perkembangan ICOR sejak tahun 2010-2015 sudah bergerak antara sekitar 4% hingga diatas 5%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia