JAKARTA. Dalam kondisi sepasar yang serba tak pasti,tak mudah menemukan investasi yang mampu memberikan keuntungan \'abadi\'. Namun, bagi sebagian orang, berlian menjadi pilihan untuk meraup keuntungan nan abadi itu. Setidaknya, inilah yang terjadi akhir pekan lalu. Sebongkah berlian seberat 35 karat bernama Beau Sancy, sengit ditawar di rumah lelang Sotheby\'s Inggris. Seorang pembeli anonim berhasil membawa pulang batu permata yang ukurannya lebih kecil daripada telur puyuh tersebut dengan harga US$ 9,7 miliar. "Ini kondisi sangat langka, berlian ini berada di pasar," kata David Bennet dari rumah lelang Setheby\'s. Maklum, natu berusia 400 tahun ini hanya berpindah dua kali, dari tangan kerajaan Prancis lalu ke Raja Prussia.
Kentalnya unsur sejarah, membuat berlian membuktikan kemampuannya menjadi alat investasi "abadi" selama ratusan tahun. "Secara prospek, berlian memang jauh menguntungkan ketimbang emas karena harganya relatif stabil," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Emas dan Berlian Indonesia (APEPI) Iskandar Husein. Berdasarkan data Rapaport Diamond Trade Index mingguan per 23 Mei 2012 di
Bloomberg, harga berlian turun 0,31% menjadi US$ 9.528 per karat dibandingkan pekan sebelumnya. Pasar Rapaport menggambarkan, harga terbaik 25 berlian adalah 1 karat. Satu karat berlian itu setara dengan seperlima gram. Bandingkan dengan harga emas yang dalam sepekan turun sampai 2,09%. Di pasar Comex kontrak Agustus, harga emas tanggal 25 Mei pukul 18.00, sebesar US$ 1.560,90 per ons troi. Akhir pekan lalu di US$ 1.594,20. Sepanjang tahun lalu, harga berlian naik sebesar 22%, lebih tinggi dibanding emas yang naik sekitar 10% saja. Padahal, harga berlian sejatinya menyentuh harga terendah selama setahun terakhir. Namun, prospek ke depan, diperkirakan masih akan terus berkilau. Bain&Co, sebuah konsultan di Boston menulis, kenaikan harga berlian saat ini memang melambat. Namun harga berlian akan kembali melaju kencang pada tahun 2013. Permintaan akan naik sebesar 6,4% menjadi 247 karat pada 2020. Produksinya juga akan naik 2,8% jadi 175 juta karat. Buktinya jelas. Penambang berlian pelat merah Rusia OAO Alrosa mencatatkan kenaikan penjualan 26% dalam setahun menjadi US$ 1,2 miliar di kuartal I-2012. Ini ditopang permintaan dari India, China dan Amerika. De Beers, suplier ketiga berlian terbesar dunia juga mengalami kenaikan penjualan 27% . Martin Rapaport,
Chairman Rapaport Group bilang, selama permintaan terus naik, kinerja penjual berlian akan melaju dengan cepat. "Kalau kamu duduk di kuda yang cepat, kamu akan memenangkan pertandingan," kata dia Prospek berlian juga dinilai lebih baik dibandingkan perhiasan, baik perhiasan dari emas maupun berlian. Perhiasan yang rawan penjambretan ini makin kurang diminati karena imbal hasilnya masih lebih rendah dibanding emas.
Tak merinci besaran permintaan perhiasan di Indonesia, Iskandar memperkirakan, tahun ini, pedagang perhiasan harus berpuas diri dengan pertumbuhan di bawah 5%. Prediksinya itu turun dari realisasi tahun lalu sekitar 6%. Ini merupakan penurunan di tahun ketiga. Dia menilai, bisnis ini tampaknya bakal menghadapi masa-masa suram beberapa waktu mendatang. "Prospek perhiasan tahun ini bakal tetap lesu," ujar Iskandar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: