Investasi bodong di Sulbar catut nama Soekarno



KONTAN.CO.ID - Penipuan berkedok investasi berupa pelunasan utang di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, mencatut nama mantan Presiden Soekarno dan Bank Mandiri.

Perusahaan investasi tersebut bernama UN Swissindo. Perusahaan ini meyakinkan masyarakat untuk menjadi nasabah UN Swissindo dengan membayar biaya administrasi hingga Rp 150.000 per nasabah. Setelah menjadi nasabah, warga yang memiliki utang di Bank Mandiri dijanjikan akan lunas. Sebab, Bank Mandiri akan membayarkan utang-utang tersebut.

Adapun dana yang digunakan untuk membayar utang adalah harta kekayaan mantan Presiden Soekarno yang akan disumbangkan secara sosial kepada masyarakat Indonesia. 


Area Transaction Funding Manager Bank Mandiri Area Palu dan Sulbar, Tono Subagyo membantah, pihaknya ikut terlibat dalam investasi pelunasan utang tersebut. UN Swissindo hanya mencatut nama Bank Mandiri dan mantan Presiden Soekarno. 

“Managmen Bank Mandiri menegaskan tidak pernah terlibat dalam investasi lunas utang seperti isu yang beredar,” tutur Tono.

Wakapolres Mamuju Utara, Kompol Mihardi menyatakan, hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan dari masyarakat yang dirugikan terkait dengan aktivitas UN Swissindo terkait iming-iming pelunasan utang tersebut.

Namun, ia mengimbau warga agar tetap waspada dan melaporkan aktivitas UN Swissindo yang diduga sebagai bentuk penipuan berkedok investasi pelunasan utang.

Dari informasi, UN Swissindo menjanjikan pelunasan utang di Bank Mandiri 18 Agustus 2017. Polisi dan Bank Mandiri mengantisipasi kemungkinan membludaknya nasabah yang diduga korban penipuan berkedok investasi lunas utang. (Junaedi)

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul: Investasi Bodong di Sulawesi Barat Catut Nama Presiden Soekarno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini