JAKARTA. Tingginya penawaran peserta lelang penyelenggaraan akses pita lebar atawa broadband wireless access (BWA) frekuensi 2,3 GHz yang jauh melebihi penawaran pemerintah, memunculkan kekhawatiran baru. Bisa jadi, konsumen alias pengguna lah yang harus membayar lebih atas biaya jaringan yang mereka pakai. Asal tahu saja, nilai total penawaran peserta tender BWA mencapai Rp 458,4 miliar. Nilai ini jauh melebihi penawaran yang diajukan pemerintah pada 5 Juli 2009 lalu yang hanya Rp 52,36 miliar. Akibat tingginya harga penawaran tersebut, tidak saja biaya penyelenggaraan jaringan, biaya lisensi pun tentunya akan membebani konsumen. "Konsekuensinya memang seperti itu, namun penentuan harga tetap akan memperhitungkan kondisi pasar," ujar Hermanudin, Business Planning Development General Manager Indosat (IM2).
Investasi BWA yang Tinggi Akan Bebani Pelanggan
JAKARTA. Tingginya penawaran peserta lelang penyelenggaraan akses pita lebar atawa broadband wireless access (BWA) frekuensi 2,3 GHz yang jauh melebihi penawaran pemerintah, memunculkan kekhawatiran baru. Bisa jadi, konsumen alias pengguna lah yang harus membayar lebih atas biaya jaringan yang mereka pakai. Asal tahu saja, nilai total penawaran peserta tender BWA mencapai Rp 458,4 miliar. Nilai ini jauh melebihi penawaran yang diajukan pemerintah pada 5 Juli 2009 lalu yang hanya Rp 52,36 miliar. Akibat tingginya harga penawaran tersebut, tidak saja biaya penyelenggaraan jaringan, biaya lisensi pun tentunya akan membebani konsumen. "Konsekuensinya memang seperti itu, namun penentuan harga tetap akan memperhitungkan kondisi pasar," ujar Hermanudin, Business Planning Development General Manager Indosat (IM2).