KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kawasan Industri Morowali diperkirakan bakal memperoleh investasi produksi carbon steel. Sejauh ini, Kawasan Industri Morowali lebih banyak memproduksi nikel dan stainless steel. Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park Hamid Mina mengatakan hingga tahun 2020 nilai investasi carbon steel di KI Morowali mencapai US$ 6 miliar. “Tanpa adanya investasi Lithium ya,” katanya pada Selasa (4/12). Pembangunan itu dilakukan oleh perusahaan pabrik baja PT Dexin Steel Indonesia. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2018 dan diperkirakan bisa selesai akhir 2019 dan baru bakal beroperasi pada 2020. Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan yang berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dan dijadikan pusat kegiatan industri feronikel terintegrasi, baja nirkarat, dan produk hilirnya. Kawasan dengan luas 3.000 hektare telah menyerap investasi senilai US$ 6 miliar pada November 2017. Tenaga kerja lokal yang terserap saat ini sebanyak 32.695 orang. Jumlah itu terdiri dari 29.710 tenaga kerja lokal dan 2.985 tenaga kerja asing. Pada 2021 ditargetkan kawasan ini bisa memperkerjakan sebanyak 80.000 tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Investasi carbon steel di Kawasan Industri Morowali berkisar US$ 6 miliar
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kawasan Industri Morowali diperkirakan bakal memperoleh investasi produksi carbon steel. Sejauh ini, Kawasan Industri Morowali lebih banyak memproduksi nikel dan stainless steel. Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park Hamid Mina mengatakan hingga tahun 2020 nilai investasi carbon steel di KI Morowali mencapai US$ 6 miliar. “Tanpa adanya investasi Lithium ya,” katanya pada Selasa (4/12). Pembangunan itu dilakukan oleh perusahaan pabrik baja PT Dexin Steel Indonesia. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2018 dan diperkirakan bisa selesai akhir 2019 dan baru bakal beroperasi pada 2020. Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan yang berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dan dijadikan pusat kegiatan industri feronikel terintegrasi, baja nirkarat, dan produk hilirnya. Kawasan dengan luas 3.000 hektare telah menyerap investasi senilai US$ 6 miliar pada November 2017. Tenaga kerja lokal yang terserap saat ini sebanyak 32.695 orang. Jumlah itu terdiri dari 29.710 tenaga kerja lokal dan 2.985 tenaga kerja asing. Pada 2021 ditargetkan kawasan ini bisa memperkerjakan sebanyak 80.000 tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News