Investasi dan Aset Dapen Bank Mandiri Meningkat pada Semestar I 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) mencatatkan jumlah investasi yang positif di sepanjang semester I 2023, yang didorong portofolio investasi di berbagai instrumen.

Direktur Utama Dapen Bank Mandiri, Ali Farmadi mengatakan, total investasi perseroan mencapai Rp 9,92 triliun per 30 Juni 2023, nilai tersebut tumbuh 9,05% yoy dibandingkan Juni 2022 lalu.

“Deposito Berjangka sekitar 7,09%, dengan return of investment (ROI) disetahunkan tanpa selisih penilaian investasi (SPI) sekitar 7,5%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/7).


Baca Juga: Sektor Dana Pensiun Tunjukkan Kinerja Gemilang Hingga Semester I 2023

Ali menuturkan, untuk total aset neto DPBM per 30 Juni 2023 telah mencapai Rp 9,9 triliun, tumbuh sebesar 8,99% yoy dibandingkan Juni 2022 yang senilai Rp 9,1 triliun.

“Pada semester II 2023 ini Aset Neto DPBM kami targetkan akan menembus angka Rp 10 Triliun dengan alokasi investasi tidak jauh berbeda dengan semester I 2023 yaitu pada instrument SBN dan Obligasi Korporasi,” sebutnya.

Ali menambahkan, pihaknya memiliki serangkaian strategi yang bakal dijalankan pada semester II ini. Di mana investasi pada segmen SBN dan Obligasi Korporasi masih menjadi fokus perseroan.

“Kita tetap melanjutkan investasi di SBN untuk memenuhi liabilitas jangka Panjang sesuai maturity profile dari manfaat pensiun peserta, investasi di Obligasi dengan selektif dan investasi di ETF dengan memanfaatkan peluang ada koreksi IHSG ke depannya,” tandasnya.

Baca Juga: Persoalan Dapen BUMN Terus Bergulir, Ini Instrumen Investasi yang Kerap Bermasalah

Untuk diketahui, menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investasi Dapen meningkat 5,44% year on year (yoy) menjadi Rp 343,42 triliun per Mei 2023, dibandingkan periode Mei tahun 2022 yang mencapai Rp 325,68 triliun.

Sementara itu, nilai aset industri Dapen juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,42% yoy menjadi Rp 355,13 triliun pada Mei 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 336,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli