Investasi Dana Pensiun di Saham Menurun, Ini Kata ADPI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat portofolio investasi perusahaan dana pensiun di instrumen saham menurun per Mei 2024. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyampaikan penurunan tersebut disebabkan berbagai faktor.

Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi mengatakan perusahaan dana pensiun tentunya akan memilih instrumen investasi yang imbal hasilnya yang sudah pasti. Dia bilang saat ini kinerja saham masih diterpa ketidakpastian. Hal itu yang menjadikan investasi di saham mulai berkurang.

"Mengenai saham, kinerja emitennya belum begitu berkembang. Ditambah lagi harga saham juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti tngkat suku bunga, nilai kurs Rupiah, dan tingkat inflasi," ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7).


Baca Juga: Dukung Ekonomi Berkelanjutan, Begini Langkah Industri Asuransi dan Reasuransi

Bambang menerangkan perusahaan dana pensiun akan tetap konsisten berinvestasi pada instrumen pasar uang dan pasar modal yang imbal hasilnya konsisten. Dia menyebut kemungkinan besar penempatan di saham masih akan diterpa ketidakpastian ke depannya.

Sebagai informasi, data statistik OJK menyatakan instrumen investasi saham dana pensiun secara gabungan tercatat sebesar Rp 24,64 triliun per Mei 2024. Adapun nilai itu menurun 5,81% secara bulanan dan menurun 11,39% secara tahunan.

Instrumen investasi saham Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Program Pensiun Iuran Pasti Gabungan tercatat sebesar Rp 2,35 triliun per Mei 2024. Adapun nilai itu menurun 7,11% secara bulanan dan menurun 9,26% secara tahunan.

Baca Juga: Perusahaan Asuransi Syariah Diimbau Penuhi Ketentuan Spin Off Sebelum 2026

Adapun instrumen investasi saham Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Gabungan tercatat sebesar Rp 16,35 triliun per Mei 2024. Adapun nilai itu menurun 5,81% secara bulanan dan menurun 10,7% secara tahunan.

Sementara itu, instrumen investasi saham Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Gabungan tercatat sebesar Rp 5,93 triliun per Mei 2024. Adapun nilai itu menurun 5,27% secara bulanan dan menurun 14,05% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi