JAKARTA. Sejalan dengan turunnya dana investasi dari dana pensiun, sejumlah instrumen investasi pun ikut menciut. Penurunan terbesar terjadi segmen investasi saham.

Berdasarkan data OJK hingga bulan September 2015, dana kelolaan industri dana pensiun mencapai Rp 185,2 triliun. Angka ini turun dari posisi Juni yang menembus Rp 190,5 triliun.

Di bulan September, sebanyak Rp 24 triliun atau 12,9% di investasi di instrumen saham. Nilai dan porsi investasi ini turun dibanding posisi Juni yang sebesar Rp 28,5 triliun atau setara 14,9% dari total dana investasi dapen di bulan tersebut.

Penurunan juga terjadi di instrumen reksa dana dari Rp 12,6 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Alhasil porsi investasi di keranjang ini pun susut dari 6,6% jadi 6,3%.

Tak jauh beda dengan kondisi di deposito. Porsi instrumen ini turun tipis dari 30,3% di Juni menjadi 30,1% di September. Hal ini sejalan dengan turunnya dana investasi dari Rp 57,8 triliun jadi Rp 55,8 triliun.

Hal berbeda terjadi di instrumen surat utang. Dana investasi dapen di surat berharga pemerintah, obligasi, dan sukuk menembus Rp 75,5 triliun di September. Jumlah ini naik dari Rp 73,4 triliun pada bulan Juni.

Kenaikan ini mendorong porsi investasi surat utang dari 38,5% di pertengahan tahun, menjadi 40,7% di akhir September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri