KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penggunaan gawai atau gadget membuat Indonesia kebanjiran impor produk telekomunikasi. Tidak hanya smartphone, perangkat telekomunikasi lain seperti laptop dan modem internet, juga banyak masuk ke pasar dalam negeri. Kondisi itu membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku kewalahan dalam melakukan pengujian perangkat komunikasi, sebelum dipasarkan secara resmi di Tanah Air. Oleh karena itu Kominfo mendorong swasta untuk masuk dan mendirikan laboratorium uji perangkat komunikasi. Saat ini baru ada enam balai pengujian perangkat telekomunikasi di Indonesia. Enam lembaga itu adalah Bureau Veritas di Jakarta, Polytron di Jawa Timur, Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) milik Kominfo di Bekasi, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya, DDS Telkom Bandung, dan milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Investasi dari uji gawai komunikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penggunaan gawai atau gadget membuat Indonesia kebanjiran impor produk telekomunikasi. Tidak hanya smartphone, perangkat telekomunikasi lain seperti laptop dan modem internet, juga banyak masuk ke pasar dalam negeri. Kondisi itu membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku kewalahan dalam melakukan pengujian perangkat komunikasi, sebelum dipasarkan secara resmi di Tanah Air. Oleh karena itu Kominfo mendorong swasta untuk masuk dan mendirikan laboratorium uji perangkat komunikasi. Saat ini baru ada enam balai pengujian perangkat telekomunikasi di Indonesia. Enam lembaga itu adalah Bureau Veritas di Jakarta, Polytron di Jawa Timur, Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) milik Kominfo di Bekasi, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya, DDS Telkom Bandung, dan milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).