JAKARTA. Tingginya angka realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sampai kuartal III mendongkrak optimisme pemerintah dalam meraih semua target di tahun 2012 ini. Pemerintah mulai yakin bahwa target penurunan kemiskinan dan pengangguran akan semakin mudah tercapai. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan, keyakinan itu berdasarkan angka penyerapan tenaga kerja tinggi sebagai efek dari realisasi investasi hingga kuartal III. Jumlah penyerapan tenaga kerja baru itu mencapai 848.965 orang. Investasi mengucur ke Indonesia seiring pula dengan beragam angka fundamental ekonomi yang membaik. Misanya, pertumbuhan kredit investasi yang mencapai 29%, modal kerja yang mencapai 23%, dan konsumsi yang mencapai 19%. Menurutnya, besaran pertumbuhan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja kian tumbuh pesat. Atas kondisi itulah, ia berharap jumlah pekerja formal isa makin tumbuh. Pada Februari 2012, jumlah pekerja formal baru mencapai sekitar 42,1 juta atau 37,29% dari total jumlah angkatan kerja sebanyak 112,8 juta. "Angka- angka tersebut menunjukkan bahwa PMA dan PMDN kita kuat, dan itu berarti sektor formal kita juga kuat sehingga kita bisa harapkan penciptaan lapangan kerja formal kita bisa semakin besar sehingga angka kemiskinan bisa diturunkan," kata Armida pekan kemarin. Latif Adam, Pengamat Ekonomi dari LIPI mengakui, realisasi investasi yang berhasil dicapai sampai kuartal III memang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Namun, tingkatan penyerapan yang hanya mencapai 848.965 tenaga kerja tersebut tidak sebanding dengan realisasi investasi yang mencapai Rp 229, 9 triliun.
Investasi deras, pemerintah yakin kemiskinan turun
JAKARTA. Tingginya angka realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sampai kuartal III mendongkrak optimisme pemerintah dalam meraih semua target di tahun 2012 ini. Pemerintah mulai yakin bahwa target penurunan kemiskinan dan pengangguran akan semakin mudah tercapai. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan, keyakinan itu berdasarkan angka penyerapan tenaga kerja tinggi sebagai efek dari realisasi investasi hingga kuartal III. Jumlah penyerapan tenaga kerja baru itu mencapai 848.965 orang. Investasi mengucur ke Indonesia seiring pula dengan beragam angka fundamental ekonomi yang membaik. Misanya, pertumbuhan kredit investasi yang mencapai 29%, modal kerja yang mencapai 23%, dan konsumsi yang mencapai 19%. Menurutnya, besaran pertumbuhan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja kian tumbuh pesat. Atas kondisi itulah, ia berharap jumlah pekerja formal isa makin tumbuh. Pada Februari 2012, jumlah pekerja formal baru mencapai sekitar 42,1 juta atau 37,29% dari total jumlah angkatan kerja sebanyak 112,8 juta. "Angka- angka tersebut menunjukkan bahwa PMA dan PMDN kita kuat, dan itu berarti sektor formal kita juga kuat sehingga kita bisa harapkan penciptaan lapangan kerja formal kita bisa semakin besar sehingga angka kemiskinan bisa diturunkan," kata Armida pekan kemarin. Latif Adam, Pengamat Ekonomi dari LIPI mengakui, realisasi investasi yang berhasil dicapai sampai kuartal III memang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Namun, tingkatan penyerapan yang hanya mencapai 848.965 tenaga kerja tersebut tidak sebanding dengan realisasi investasi yang mencapai Rp 229, 9 triliun.